Bereans News edisi 3

Arti Cover depan:
* Mahkota duri menyatakan Anak Allah yang rendah hati dan taat kepada Bapa sampai mati.
* Latar belakang Merah melambangkan Anak Allah yang diutus oleh Bapa sebagai Kristus untuk mencucurkan Darah (Filipi 2 : 8)

Pendiri - Kebenaran Allah


Gereja-gereja pada masa kini sedang menderita penyakit yang serius yaitu kehilangan jati diri. Mereka bahkan telah lupa apa yang menjadi tugas gereja yang sesungguhnya. Pada saat para pengerja yang lulus dari sekolah seminari di angkat menjadi pendeta dan berdiri di belakang mimbar gereja, mereka kehilangan arah dan panik, seperti kapten kapal yang telah menjatuhkan kompas pengemudi ke dalam lautan. Perilaku yang sama kelihatan dari berkotbah, berdoa dan didalam semua program-program yang mengarahkan gereja. Hal ini benar-benar sangat tercela, menyedihkan, sungguh menakutkan untuk melihat mereka, sama sekali tidak ada tujuan yang tetap, mencari kesini kesana khotbah yang disampaikan orang lain seminggu sebelumnya. Ini seperti mengembara tanpa tujuan dan bertanya kepada orang yang tidak dikenal di jalan, “ Saya sedang menuju kemana, kemana saya harus pergi?”
Seperti dalam setiap pertempuran, seseorang tidak hanya dapat dikalahkan kalau dia tidak mempunyai konsep yang jelas dari musuh utamanya. Alkitab sering menggunakan istilah perjuangan dan pergumulan sehubungan dengan pelayanan penggembalaan. Kalau seseorang tidak memiliki pandangan ini, bisa dikatakan dia berlari tanpa tujuan atau meninju diudara.
Pekerjaan Allah adalah, sebelum kekekalan, demi kepentingan kebenaran, Dia menciptakan segala sesuatu, berfirman, memberi perintah kepada Anak Allah dan mengutus Roh Kudus juga untuk kebenaran. Oleh karena itu sejak kebenaran Allah dinyatakan didalam setiap dan semua bagian dari pekerjaan-Nya, kemuliaan Allah, hidup dan kebenaran terdapat di dalamnya. Kebenaran adalah dasar dari tahta Allah (Maz 89:15). Didalam kebenaran Allah, ketetapan-Nya yang berhubungan dengan Anak Allah disebut Prioritas Pertama (Ibr 1:2); Rencana-Nya untuk membinasakan pekerjaan iblis yang menentang-Nya disebut Prioritas Kedua (1 Yoh 3:8); Menenuhi keinginan-Nya untuk menyelamatkan manusia disebut sebagai Prioritas Ketiga (Yoh 3:16).
Keselamatan manusia bukanlah tujuan, tetapi hadiah. Jika keselamatan adalah tujuan, tidak ada seorang manusiapun yang akan binasa, tetapi semuanya akan diselamatkan. Allah akan mengerahkan semua kuasa-Nya untuk menyelamatkan manusia sebanyak yang Dia inginkan. Tetapi, karena keselamatan bukan tujuan tetapi hadiah, hanya mereka yang percaya Yesus Kristus adalah Anak Allah yang hidup dan Kristus yang diutus Allah, dan bersandar kepada nama-Nya diselamatkan. Iman seperti ini adalah pilihan dan pengakuan secara pribadi, secara masing-masing (Yoh 20:30-31)
Ketika manusia binasa pada zaman Nuh, hanya delapan orang saja dari mereka yang diselamatkan. Demikian juga, hari-hari terakhir ini sangat sedikit sekali jumlah yang akan menerima keselamatan, karena ini merupakan hadiah dari Allah, yakni kasih karunia. Akan tetapi, tujuan Allah bekerja untuk prioritas kedua dari kebenaran-Nya, iblis dan semua yang termasuk didalamnya, i.e., orang-orang yang berdosa dan orang-orang yang tidak percaya, akan binasa seratus persen; tidak satu roh, tidak satu manusiapun yang akan terluput dari tangan-Nya (Ibr 10:31).
Pelayanan penggembalaan dan berkhotbah pasti gagal jika tidak untuk kebenaran Allah. Oleh karena itu, prioritas kebenaran Allah yang manapun yang dipilih seseorang, orang itu mutlak tidak boleh mengabaikan dua prioritas yang lain. Untuk kasih-Nya kepada Anak Allah, Kebenaran Allah mencakup 1. Penciptaan, 2. Penghakiman, 3. Keselamatan.




Kim Ki Dong
Today’s Bereans 2006 Vol 1 No.4
Diterjemahkan oleh Juang Sumarli

Kata Sambutan Ketua Umum IBF Mayjen TNI (Purn) Pranowo


Kami sungguh merasa bahagia dan menaikkan syukur senantiasa kepada Allah, Bapa kita dan Yesus Kristus Tuhan kita, karena walaupun IBF belum lama dibentuk, tetapi sudah begitu banyak pekerjaan yang dipercayakan Tuhan Yesus kepada kita di IBF ini. Dengan terbitnya Bereans News edisi yang ketiga inipun, semakin mendorong kita untuk selalu mengucap syukur kepada Dia, yang mempercayakan pekerjaan-Nya kepada kita semua, sehingga amatlah tepat jika kita ini disebut kawan sekerja Allah
Penerbitan Bereans News edisi ketiga ini, mengambil tema Nama Allah. Tema ini sungguh sangat tepat, karena umat Kristiani di Indonesia akhir-akhir ini digoncangkan dengan isu yang membingungkan. Oleh karena itu sebagai orang-orang Berea yang menggerakkan Jemaat Perjanjian Baru, kita wajib menyuarakan kebenaran agar umat Kristiani di Indonesia bisa mengenal dengan jelas Nama Allah yang harus dipanggil oleh Jemaat Perjanjian Baru.
Kita sudah mengadakan Seminar mengenai Nama Allah pada tanggal 26 Feb – 2 Maret 2007 yang lalu di kota Solo dan Wonogiri, Jawa Tengah dan Seminar yang khusus untuk para hamba Tuhan ini sungguh mendapat sambutan yang luar biasa. Kita juga mendapat undangan dari beberapa kota untuk mengadakan Seminar yang sama, yang juga sudah menjadi agenda kerja dari IBF.
Karena Tuhan sudah membuka jalan untuk kita maka saya menghimbau para Alumni maupun Peserta Akademi Berea yang merasa terbeban untuk Gerakan Berea, marilah kita berkumpul bersama dan aktif dalam IBF sehingga semua pengajaran yang sudah kita terima dapat kita salurkan ke semua orang Kristen melalui wadah IBF. Banyak firman yang dibukakan kepada kita bukan hanya melalui Akademi Berea tetapi juga melalui khotbah-khotbah Dr. Kim pada ibadah hari Tuhan, yang dapat kita dengar di Gereja Berea Biblikal.
Maka kita sebagai Alumni dan Peserta Akademi Berea harus terus bersekutu bersama sehingga komunikasi dapat berlangsung terus, apalagi nanti pada bulan Juni 2007 kembali kita mengundang Dr. Kim untuk seminar di Lembang - Bandung. Oleh karena itu, sebagai orang-orang Berea kita harus maju bersama dalam kerohanian sambil menunggu kedatangan Tuhan Yesus yang kedua kalinya.
Semua informasi mengenai kegiatan IBF dapat saudara baca melalui majalah Bereans News ini. Dan akhir kata, agar supaya kita tidak hanya terus mendengungkan Gerakan Berea, tetapi juga kita harus mempraktekkan Gerakan Berea itu sendiri, mempraktekkan semua pengajaran yang sudah kita peroleh melalui Akademi Berea, sehingga Firman Allah dapat digenapi di dalam kehidupan kita. “Merekapun pergilah memberitakan Injil ke segala penjuru, dan Tuhan turut bekerja dan meneguhkan firman itu dengan tanda-tanda yang menyertainya” Markus 16:20.

Ketua Umum,
Indonesian Bereans Fellowship (IBF)

Mayjen TNI (Purn) Pranowo

Artikel - Nama Allah

Pada masa Hukum Taurat, Tuhan menyatakan dirinya dengan nama YHWH melalui Musa. Seperti yang tertulis dalam Keluaran 3:13-15 : “AKU ADALAH AKU”…Beginilah kau katakan kepada orang Israel itu: AKULAH AKU telah mengutus aku-Musa kepadamu. …Tuhan, Allah nenek moyangmu, Allah Abraham, Allah Ishak dan Allah Yakub, telah mengutus aku-Musa- kepadamu.: Itulah nama-Ku untuk selama-lamanya dan itulah sebutan-Ku turun temurun. Dan dalam Maz 23:3 mengatakan:“Ia menyegarkan jiwaku. Ia menuntun aku dijalan yang benar oleh karena Nama-Nya”.
Nama YHWH juga disebut I AM WHO I AM (NKJV), Aku adalah Aku (ITB). Yehovah atau Yahweh adalah nama Dia yang ada dengan sendirinya. Yehova atau Yahweh adalah nama Allah yang kekal dan yang Esa. Itu adalah nama Allah yang kekal yang ada dari mulanya.
Tuhan dan Yehovah itu artinya sama maka Tuhan Allah menunjuk kepada Allah Yehovah. Kata Allah itu berarti ilah atau dewa. Tetapi TUHAN Allah tidak menunjuk kepada satu ilah atau dewa dari banyak allah-allah atau dewa-dewa yang lainnya. Hal itu menunjuk kepada Allah Yehovah, nama Allah yang harus diingat turun temurun dari generasi yang satu kegenerasi yang lainnya.

Allah mengutuk barang siapa menghujat nama-Nya :
-Yehezkiel 39:7 mengatakan “Dan Aku akan menyatakan nama-Ku yang kudus ditengah-tengah umat-Ku Israel dan Aku tidak lagi membiarkan nama-Ku yang kudus dinajiskan, sehingga bangsa-bangsa akan mengetahui bahwa Akulah Tuhan, Yang Maha Kudus di Israel.
- Maleaki 2:2. “.. dan Jika kamu tidak memberikan perhatian untuk menghormati nama-Ku,… maka Aku akan mengirimkan kutuk keantaramu…”
- Maleaki 1:6 “…hai para imam yang menghina nama-Ku. Tetapi kamu berkata ”Dengan cara manakah kami menghina nama-Mu”.
Sekelompok orang mempermasalahkan nama ini dengan alasan kalau sudah nama itu ditetapkan oleh Allah sebenarnya tidak boleh diubahkan. Seperti halnya mattai adalah nama asli matius, kenapa harus diubahkan menjadi matius, dan seperti halnya saya diberi nama Sanggam yang dalam bahasa Korea berarti “King”, kenapa harus diubahkan menjadi Raja.
Dalam adat istiadat bangsa Yahudi dalam masa penulisan nama YHWH adalah sangat sakral sehingga menurut ahli sejarah waktu penyalinan kitab Perjanjian Lama, saat penyalin bertemu dengan kata YHWH maka mereka harus membersihkan diri mereka dan kemudian mematahkan pensil yang mereka gunakan, bahkan saat membaca nama YHWH pun mereka menggunakan Adonai, elohim, dan sebagainya.
Dengan sedikit gambaran diatas dan berpegang pada ayat-ayat dalam Perjanjian Lama demikian sekelompok orang dalam sekte NAMA YHWH menjelaskan dan ingin mengubahkan kata ALLAH dalam Alkitab bahasa Indonesia kita menjadi nama YHWH. Hari Sabat adalah untuk mengingat hari Allah Pencipta, ini harinya Allah Yehovah. Orang tidak dapat memanggil atau menyebut nama Allah dengan sembarangan karena nama itu kudus.
Baik Yesus maupun Yehovah (Yahweh) itu kedua-duanya nama Allah.
-Nama Yehovah adalah nama yang menakutkan dan nama yang dimuliakan, dilayani dan dihormati.
-Nama Yesus adalah Imanuel artinya Allah berada didalam kita yang harus diterima dan dimiliki oleh setiap orang (Matius 1:21-23)
Yehovah tidak berarti Imanuel. Orang Israel masa lalu tidak dapat menerima nama Allah tetapi orang Kristen masa kini menerima nama itu. (Yohanes 1:12) “Menerima kuasa untuk menjadi anak-anak Allah yaitu mereka yang percaya dalam nama-Nya”. Sebab dibawah kolong langit ini tidak ada nama lain yang diberikan kepada manusia yang olehnya kita dapat diselamatkan (Kisah Para Rasul 4:12).
Perjanjian Baru tidak memperkenalkan nama Yehovah (Yahweh) tetapi nama Yesus. Kedua-duanya adalah nama Allah. Tetapi kepada siapa nama itu diberikan menjadi penting. Nama YHWH diberikan kepada Jemaat Padang Gurun (umat Israel) melalui Malaikat TUHAN sedang Nama Yesus diberikan kepada Jemaat Perjanjian Baru melalui Anak-Nya.
Oleh karena itu, jemaat padang gurun menerima janji “Aku akan menjadi Allahmu dan kamu menjadi umat-Ku” sedang kepada jemaat perjanjian Baru menerima janji “Aku akan menjadi Bapamu dan kamu akan menjadi anak-Ku”. Perjanjian Lama adalah kiasan bagi Yesus itu sendiri. Janji itu sudah digenapi dalam Nama Yesus.
Anak Allah mati di kayu salib demi nama Allah. Dia mati supaya membinasakan musuh yang telah mencemarkan nama Allah. Dengan demikian seharusnya orang berpikir tentang penghukuman yang mengerikan jika menghujat dan menghina nama Allah pada masa kedatangan Tuhan.
Allah memberikan kepada kita nama-Nya demi untuk nama-Nya dan Dia membimbing kita juga demi nama-Nya. Jadi keluarga orang percaya adalah keluarga yang telah menerima nama Allah, keluarga yang memanggil nama Allah. Roh Kudus itu bersama-sama nama Allah. Yohanes 14:26 Roma 10:13 mengatakan “Barangsiapa berseru kepada nama Tuhan akan diselamatkan. Demikian juga sudah disebutkan dalam Kisah 4:12.
1 Korintus 3:16-17 mengatakan “Tidak tahukah kamu, bahwa kamu adalah bait Allah dan bahwa Roh Allah diam didalam kamu? Jika ada orang yang membinasakan bait Allah, maka Allah akan membinasakan dia. Sebab bait Allah adalah kudus dan bait Allah itu adalah kamu. Maka dari itu kita harus menguji diri kita seperti dalam firman “Ujilah dirimu sendiri, apakah kamu tetap tegak didalam iman. Selidikilah dirimu! Apakah kamu tidak yakin akan dirimu, bahwa Kristus Yesus ada didalam diri kamu? Sebab jika tidak demikian kamu tidak tahan uji, 2 Kor 13:5.

Bait Allah adalah tempat untuk menaruh nama-Nya. Salomo mendirikan Bait Allah dengan tujuan untuk menempatkan nama Allah di sana (2 Tawarikh 6:5; 1 Tawarikh 22:10-11). Allah berfirman untuk membangun tempat nama-Nya. Bait Allah Yehovah yang merupakan tempat yang cocok untuk nama Allah (2 Tawarikh 33:4,7). Orang membangun Bait Allah sebagai tempat untuk menyembah nama Allah, Suatu tempat berbakti untuk nama-Nya., dan bangunan duniawi dibangun untuk tujuan duniawi. Hanya gereja yang dibangun untuk nama Allah. Hanya itulah tempat dimana orang memanggil nama Allah siang dan malam (Markus 11:17).
Yesus Kristus menerima sebuah nama yang jauh lebih tinggi daripada malaikat. (Ibrani 1:4). Adalah kemuliaan-Nya yang kekal untuk memiliki nama Allah. Alkitab berkata bahwa Nama Yesus itu sendiri adalah nama Bapa (Matius 1:21). Yohanes 17:12 berkata “ Selama Aku bersama mereka, Aku memlihara mereka dalam nama-Mu”.
Kalau orang menerima nama Allah yaitu Yesus dan disimpan didalam hatinya selamanya, orang itu menjadi bait yang lebih sempurna dari pada bait Allah yang dibuat sebagai gambaran sorga. Orang Perjanjian Lama membiasakan diri percaya bahwa bait Allah yang berisi nama Allah dan menyembah-Nya, tetapi tidak seorang pun ditebus dari dosanya dan diselamatkan.
Tetapi sekarang bait Allah yang sebenarnya dari Sorga, YESUS KRISTUS telah datang, setiap orang yang ada didalam Dia dapat diselamatkan, diampuni dan beroleh Hidup Kekal. “Rombak bait Allah ini” = Bait Allah yang sebenarnya telah datang, mati dan dibangkitkan. Mengakui “TUHAN, YESUS dan JURU SELAMATKU” maka seperti yang dikatakan dalam (Matius 10:32-33). “… Aku juga akan mengakuinya di depan Bapa-KU…”
Kita tidak percaya kepada apapun juga termasuk salib kecuali didalam nama Yesus saja. Orang memiliki hidup kekal kalau percaya kepada nama Yesus (Yohanes 20:31). Orang beroleh keselamatan dan pengampunan oleh karena percaya nama Yesus (Kisah 10:43), Orang bebas dari penghukuman dengan percaya kepada-Nya (Yohanes 3:18). Kita menjadi anak-anak Allah jika kita menerima nama Yesus. Kita menjadi ahli waris dan dimahkotai didalam kerajaan Kemuliaan. Roma 8:17 mengatakan “ Dan jika kita adalah anak, maka kita juga adalah ahli waris.
Yohanes 14:13-14 mengatakan “dan apa juga yang kamu minta dalam nama-Ku, Aku akan melakukannya, supaya Bapa dipermuliakan didalam Anak. Jika kamu meminta sesuatu kepada-Ku dalam nama-Ku, Aku akan melakukannya. Meminta itu janji Allah, kesempatan-Nya.

Kita semua mendapat perintah agung dalam Matius 28:18-20 mengatakan
“ Yesus mendekati mereka dan berkata : “Kepada-Ku telah diberikan segala kuasa di sorga dan di bumi. Karena itu pergilah, jadikanlah semua bangsa murid-Ku dan baptislah mereka dalam nama Bapa dan Anak dan Roh Kudus, dan ajarlah mereka melakukan segala sesuatu yang telah kuperintahkan kepadamu. Dan ketahuilah, Aku menyertai kamu senantiasa sampai kepada akhir zaman”.
Demikian murid-murid menerima perintah Agung tersebut dan mereka langsung menggunakan nama Yesus seperti tertulis dalam:
1. Kisah 2:38 Jawab Petrus kepada mereka: "Bertobatlah dan hendaklah kamu masing-masing memberi dirimu dibaptis dalam nama Yesus Kristus untuk pengampunan dosamu, maka kamu akan menerima karunia Roh Kudus.
2. Kisah 8:16 Sebab Roh Kudus belum turun di atas seorangpun di antara mereka, karena mereka hanya dibaptis dalam nama Tuhan Yesus.
Dengan gambaran diatas, penulis ingin menyampaikan bahwa kita sebagi jemaat Perjanjian Baru hanya bersandar kepada Nama Yesus saja. Jemaat Perjanjian Baru memberitakan Injil, mengajar dan membaptis orang …….. ….dalam nama Yesus. Markus 16:15-18.
Tuhan Yesus memberkati.

M. Sanggam M. S
Peserta Berea Akademi

Buku baru - Allah yang tidak melampaui

Kita mengasihi Tuhan yang penuh dengan kasih karunia dan menghargai perkataan perintah-Nya sama seperti hidup-Nya dan kita menyambutnya. Jadi dengan mengabaikan firman Tuhan adalah mengabaikan hidup-Nya. Ketika dinyatakan ke dunia ini, tidak dimengerti walaupun didengar, tidak dipercayai walaupun dilihat. Tetapi setelah Tuhan Yesus disalibkan, barulah dapat dimengerti melalui Roh Kudus.
Apabila kita menganggap kematian-Nya sebagai sesuatu yang kudus, kita harus menganggap kebangkitan-Nya sebagai yang kudus. Dengan menyiapkan kematian dan kebangkitan-Nya sebagai model untuk kita, Dia memberi kita Kerajaan yang kekal. Namun demikian menjadi keputus-asaan jika kita melampaui sesuatu yang tidak dapat dilampaui.
Umat Israel yang dipilih oleh Allah sebelum kita, tidak dapat melampaui keinginan Allah. Allah sendiri, tidak dapat melampaui janji-janji dan rencana-rencana-Nya. Sejak Dia membiarkan Anak yang dikasihi-Nya mengecap kematian, Dia adalah Allah yang tidak melampaui.

Iman dan hidup - Perpuluhan

Tanda bahwa kita kembali kepada Allah. Marilah kita memberikan perpuluhan yang menyenangkan Allah!

“Bawalah seluruh persembahan persepuluhan itu ke dalam rumah perbendaharaan, supaya ada persediaan makan dirumah-Ku dan ujilah Aku, firman TUHAN semesta alam, apakah Aku tidak membukakan bagimu tingkap-tingkap langit dan mencurahkan berkat kepadamu sampai berkelimpahan.” Maleakhi 3:10

Mari Kita Memperbaiki Kesalah-pahaman
Beberapa orang bereaksi negatif ketika perpuluhan disebutkan dan bertanya-tanya “Apakah Allah menaruh perhatian pada uang?”. Ini karena mereka berpikir bahwa setelah uang terkumpul, para pendeta secara bebas menggunakan uang tersebut.. Meskipun ada pertentangan seperti itu, lalu mengapa Gereja masih mengajar mengenai perpuluhan? Hal ini terjadi karena Allah menetapkan bahwa perpuluhan adalah sebagai “tanda bahwa seseorang kembali kepada-Nya.”
Tetapi pada kenyataannya ada orang menolak perpuluhan dengan mengatakan bahwa “perpuluhan hanya berlaku bagi mereka yang ada di bawah Hukum Taurat, dan itu tidak berlaku lagi pada masa anugerah ini.”
Akan tetapi, hal yang menakjubkan adalah bahwa Yesus tidak pernah mengatakan mengenai menghapuskan perpuluhan. Sebaliknya, Ia menghardik orang-orang Farisi karena perpuluhan mereka yang kurang adil, belas kasihan dan kesetiaan, Matius 23:23 mengatakan, “Lakukanlah yang kemudian (keadilan, belas kasihan, kesetiaan) tanpa mengabaikan yang sebelumnya (perpuluhan).”
Apakah maksud Yesus bahwa mereka tidak usah memberikan perpuluhan karena mereka telah mengabaikan keadilan, belas kasihan dan kesetiaan? Tidak! Yang dimaksudkan Yesus ialah supaya mereka harus memberikan perpuluhan yang lebih sempurna lagi dengan menyertakan keadilan, belas kasihan dan kesetiaan.
Lalu, perpuluhan yang seperti apakah yang diinginkan oleh Tuhan?

Pengakuan Iman Bahwa Seseorang Kembali Kepada Tuhan
Perpuluhan dilakukan oleh Abraham, bapa leluhur iman, jauh sebelum Hukum Taurat diberikan. Dari kemenangannya terhadap Kedorlaomer dan raja-raja yang bersekutu dengan dia, dalam sebuah pertempuran ketika ia kelihatannya akan dikalahkan, dia belajar bahwa Allah adalah Tuhan atas langit dan bumi. Ia ingin memuji dan bersyukur kepada Allah yang Maha Tinggi yang telah menyerahkan musuh-musuhnya ketangannya, dengan cara memberikan persembahan, sepersepuluh dari semuanya, kepada Melkisedek, Imam Allah yang Maha Tinggi, dengan demikian ia mengakui imannya
Perpuluhan, yang dimulai oleh Abraham, dan diteruskan kepada Yakub melalui iman; Allah akhirnya memerintahkan Musa untuk menjadikan hal ini sebagai perintah bagi bangsa Israel. Dengan melakukan hal ini, Allah menempatkan bangsa ini pada peringkat iman Abraham.

Allah Menetapkan Perpuluhan Sebagai Suatu Hukum
Allah memberikan Hukum Taurat melalui Musa dan menunjuk orang-orang Lewi sebagai para imam dan penengah diantara Dia dan bangsa Israel. Umat Israel memberikan perpuluhan kepada imam-imam dan mengakui iman mereka, yaitu ‘Kembali kepada Allah’.
Meskipun demikian, para imam, kepada siapa umat Israel mempersembahkan perpuluhan mereka bukan merupakan jalan kekal yang memimpin kepada Allah. Mereka adalah manusia biasa, jadi tugas mereka tidak berlangsung selamanya. Hukum Taurat disampaikan melalui Musa tetapi iman dimulai dari Abraham.
Walaupun Hukum Taurat di hapuskan, pengakuan iman seseorang tidak dapat dihapuskan karena Yesus Kristus yang menerima iman seseorang adalah imam agung yang kekal.

Pada Masa Sekarang Orang Memberikan Perpuluhan Kepada Yesus, Imam Agung yang Kekal
Yesus adalah imam agung yang kekal menurut peraturan dari Melkisedek. Melkisedek adalah seperti Anak Allah (Ibrani 7:3) tidak berawal dan hidupnya tidak berkesudahan, dan sebagai Imam Allah, telah menerima perpuluhan dari Abraham bahkan sebelum Hukum Taurat ditetapkan. Perpuluhan dalam Hukum Taurat, diperintahkan oleh Musa untuk diberikan kepada orang-orang Lewi, tetapi orang-orang Lewi juga membayar perpuluhan kepada Yesus bersama dengan Abraham dengan berada didalam tubuhnya (Ibrani 7:9-10). Imam-imam yang tidak kekal menerima perpuluhan Hukum Taurat sedangkan Yesus yang hidup selamanya menerima perpuluhan kita (Ibrani 7:8). Demikian, orang-orang percaya yang termasuk dalam Perjanjian baru mengakui bahwa Yesus Kristus adalah Imam Agung yang kekal dan jalan kepada Allah.

Keadilan, Belas kasihan dan Kesetiaan
Apa yang Yesus katakan secara pribadi adalah kebenaran. Yesus Kristus, yang datang sebagai kebenaran, mengatakan supaya orang jangan mengabaikan keadilan, belas kasihan dan kesetiaan dalam memberikan perpuluhan. Keadilan menunjuk kepada kehidupan dari Allah yang kekal, belas kasihan menunjuk kepada belas kasihan dan kesetiaan Allah terhadap bakti/pengorbanan Yesus yang pantas mendapat upah. Hal ini membuat orang menyadari bahwa Allah adalah “Yang Memberi Kehidupan” dan orang “hidup oleh Kasih Anugrah-Nya.”
Jika seseorang telah kembali kepada Allah melalui perpuluhan, orang tersebut harus mencari kasih anugerah-Nya. Mereka yang rindu akan keadilan menerima kehidupan, mereka yang mencari belas kasihan menerimanya dan mereka yang mencari kesetiaan menerima keselamatan oleh bakti/pengorbanan Yesus. Karena kita telah diselamatkan oleh bakti Yesus, kita telah menjadi bagian dari kebenaran. Saat ini, perpuluhan bagi kita adalah pengakuan iman kita yang mengakui dan bersyukur untuk kasih anugrah Allah yang mengaruniakan Keadilan, belas kasihan dan kesetiaan.


Firman Allah Mengenai Perpuluhan
“Melkisedek, raja Salem, membawa roti dan anggur; ia seorang imam Allah Yang Maha Tinggi. Lalu ia memberkati Abram katanya:”Diberkatilah kiranya Abram oleh Allah Yang Mahatinggi, Pencipta langit dan bumi, dan terpujilah Allah Yang Mahatinggi,yang telah menyerahkan musuhmu ke tanganmu.” Lalu Abram memberikan kepadanya sepersepuluh dari semuanya. (Kejadian 14:18-20)

Demikian juga segala persembahan persepuluhan dari tanah, baik dari hasil benih di tanah maupun dari buah pohon-pohonan, adalah milik TUHAN; itulah persembahan kudus bagi TUHAN. (Imamat 27:30)

Karena itu, andaikata oleh Imamat Lewi telah tercapai kesempurnaan – sebab karena imamat itu umat Israel telah menerima Hukum Taurat – apakah sebabnya masih perlu seorang lain ditetapkan menjad Imam besar menurut peraturan Melkisedek dan yang tentang dia tidak dikatakan menurut peraturan Harun? Sebab tentang Dia diberi kesaksian “Engkau adalah Imam untuk selama-lamanya, menurut peraturan Melkisedek.”., demikian pula Yesus adalah jaminan dari suatu perjanjian yang lebih kuat. (Ibrani 7:11-22)

Celakalah kamu, hai ahli-ahli Taurat dan orang-orang Farisi, hai kamu orang-orang munafik, sebab persepuluhan dari selasih, adas manis dan jintan kamu bayar, tetapi yang terpenting dalam hukum Taurat kamu abaikan, yaitu keadilan dan belas kasihan dan kesetiaan. Yang satu harus dilakukan dan yang lain jangan diabaikan. (Matius 23:23)

Pada masa sekarang, kita tidak memberikan perpuluhan yang bertentangan dengan kehendak kita seperti mereka yang berada di bawah Hukum Taurat.
Dalam kebenaran, kita harus membayar perpuluhan sebagai ucapan syukur akan kasih dan anugerah Allah. Iman adalah menyadari bahwa seseorang mulai mendekat kepada Allah melalui perpuluhan dan melaksanakannya.
Marilah kita Taat dengan Iman!

Diambil dari Today’s Bereans 2006 Vol. 1 No. 2
Diterjemahkan oleh Peter A. Budiono

Bereans News terbit atas partisipasi Jemaat, alumni dan peserta Akademi Berea



Air Hidup - Nama Allah

Allah yang kita sembah adalah Tuhan yang berada dengan sendirinya. Sorga maupun angkasa diciptakan oleh Allah. Roh-roh yang memenuhi sorga dan segala sesuatu yang ada di dalam bumi ini pun diciptakan oleh Allah. Tidak ada satupun yang tidak diciptakan. Tetapi hanya Allah saja satu-satunya yang berada dari pada mulanya, tidak ada Bapa-Nya, tidak ada yang menciptakan-Nya. Sebelum pada mulanya dan sebelum segala sesuatu dijadikan, hanya Dia saja yang berada dengan sendirinya. Arti Allah itu adalah Yang berada dengan sendirinya., kepada Yang berada dengan sendirinya kita menyebut-Nya Allah. Ketika Allah menampakkan diri-Nya kepada Musa, ia bertanya. bila orang Mesir dan bangsa Israel bertanya, ‘kamu diutus oleh siapa? Bagaimana saya harus menjawab?’ Allah mengatakan, kamu menjawab, ‘Yang berada dengan sendirinya mengutus aku kepadamu’. Yang berada dengan sendirinya! Apa artinya Allah? Arti Allah adalah Yang berada dengan sendirinya. Dan bagaimana kita menyebut kepada Yang berada dengan sendirinya? Allah! Maka di langit dan di sorga, Yang berada dengan sendirinya hanya satu-satunya, yaitu Allah.
Mereka yang menyembah berhala tidak menyebut berhala sebagai allah. Satupun agama tidak menyebut dewa mereka sebagai Bapa. Mereka menyebut sebagai dewa yang hanya dibuat dan diciptakan bersama alam semesta dan waktu serta masa. Tetapi Allah yang kita sembah adalah Yang berada dengan sendirinya, maka Dialah Allah. Apa artinya Allah? Yang berada dengan sendirinya. Ya, artinya Yang berada dengan Sendirinya. Manusia tidak dapat melihat Allah dengan mata jasmani. Kalau kita berpikir "Yang Berada dengan Sendirinya" Jika demikian Dia menjadi Yang berada di dalam gagasan. Jika kita mengatakan Allah adalah Yang berada dengan sendirinya, jika demikian sepertinya kita menuntut dengan paksa bahwa Allah itu ada, yang sebenarnya tidak ada.
Saudara dan saya berada di dalam sejarah secara nyata, kita memiliki penderitaan pribadi masing-masing. Kita memiliki harta benda, memiliki juga kemuliaan dan juga memiliki hak. Mereka yang memiliki hak, memiliki hak itu di mana? Saudara memiliki rumah dan harta benda, tetapi tidak membawa itu di dalam tangan, tetapi ditaruh pada nama. Karena ditaruh nama si A atau si B, maka nama itu menjadi sebuah gudang atau rumah dimana ditaruh semua itu. Maka segala hak dan kemuliaan kita ditaruh pada nama kita masing-masing.
Kita sering bertemu Presiden kita melalui TV, tetapi tidak bertemu secara langsung. Tetapi kita ketemu dia hanya dengan namanya. Kadang-kadang ada tanah yang luas ratusan hektar itu didaftarkan didalam satu nama. Kalau begitu harta benda itu milik siapa? Itu milik nama itu. Demikian nama adalah di mana yang ditaruh semua hak milik, kuasa dan kemuliaan. Allah juga sama, Dia menciptakan sorga dan juga segala isinya. Semua hak-Nya, wibawa-Nya dan kemuliaan-Nya, ditaruh di mana? Yakni pada nama-Nya. Demikianlah nama itu menjadi pemilik atas segala kepunyaan-Nya, menjadi pemilik atas kemuliaan. Nama-Nya menjadi pemilik atas segala harta benda. Maka demikianlah Allah adalah yang memiliki nama-Nya.
Sebagai yang berada secara nyata, Allah adalah pemilik sorga, Dia adalah pemilik atas segala-galanya, atas segala ciptaan yang diciptakan-Nya. Demikianlah Ia memiliki nama, oleh sebab itu, saudara dan saya dapat memanggil nama Allah. Demikianlah kita mengakui segala sesuatu itu adalah kepunyaan Allah. Musa mengatakan, bagaimana aku mengatakan kepada mereka apabila mereka bertanya mengenai nama-Mu? Nama-Ku adalah Yahweh/Yehovah. Katakanlah Aku adalah Allah Abraham, Ishak dan Yakub. Itu adalah sebutan-Ku yang harus kamu ingat turun temurun. Oleh sebab itu, ketika kita membaca Perjanjian Lama, tidak ada disebutkan nama Yesus satu kalipun. Sebaliknya juga ketika kita membaca Perjanjian Baru, juga satu kalipun kita tidak menemukan nama Yehovah. Ada yang salah mengerti sehingga berpikir bahwa nama Yehovah adalah nama malaikat. Mereka Itu benar-benar salah.. Nama Yehovah adalah nama Allah.
Nama Yehovah itu diberitahukan ke pada dunia melalui yang diangkat secara khusus dari antara malaikat yang memenuhi sorga, yaitu melalui hamba besar, melalui malaikat besar. Ketika malaikat Allah/Tuhan menampakkan ke dunia, nama itu diketahui oleh dunia, dinyatakan ke dunia oleh karenanya. Maka bukan nama malaikat, tetapi nama Allah. Nama Yehovah itu dinyatakan melalui malaikat. Siapapun tidak melihat Allah, tetapi melihat malaikat itu. Abraham melihat malaikat itu, demikian juga Ishak maupun Yakub. Maka itulah alasan mengapa Dia disebut sebagai Allah Abraham, Ishak dan Yakub. (Kejadian 18, 19, 22:11-12,15-18; Keluaran 3:1-6, 13-15; Yohanes 3:18; Kisah 7:30-38, 53; Galatia 3:19
Kita menyebut gereja Perjanjian Lama sebagai jemaah padang gurun. Gereja Perjanjian Lama yang disebut sebagai jemaat Perjanjian Lama dan Perjanjian Baru apa bedanya? Jemaat padang gurun adalah keturunan Abraham, Ishak dan Yakub. Di atas bumi ada banyak keturunan, maksudnya ribuan dan puluhan ribu suku dan bangsa, tetapi hanya satu-satunya keturunan yang disebut sebagai keturunan Abraham, Ishak dan Yakub, itulah artinya. Memang ada juga keturunan Abraham yang lain seperti Ismael dan lain sebagainya. Tetapi bukan itu, hanya Abraham dan Ishak yang dilahirkan bagi Abraham di usia seratus tahun. Dan meskipun Ishak memiliki dua anak, tetapi hanya yang dari Yakub dan keturunannya. Dari Yakub dilahirkan dua belas anak laki-laki, dan itu disebut dua belas suku. Dua belas suku itulah disebut jemaah Perjanjian Lama, atau jemaah padang gurun. (Kisah 7:30-38)
Maka nama Allah yang diberikan kepada mereka tidak diberitakan kepada bangsa yang lain. Nama itu diajarkan mereka di dalam kamar sambil menyusui anak-anak mereka. Tidak diberitakan di atas atap, tetapi di dalam kamar. Hanya diberitakan kepada dua belas suku bangsa Israel. Maka nama Allah yang berada bersama mereka itu, itulah nama Yehovah. Yehovah!, Kita disebut sebagai keturunan iman bagi Abraham. Hal itu bukan karena keturunan, tetapi karena iman. Jadi seluruh dunia,oleh karena itu gereja Perjanjian Baru itu melampaui suku dan bangsa. Suku atau bangsa manapun apabila seseorang memiliki iman Abraham, apabila menerima janji yang dijanjikan Allah kepada Abraham, orang itu disebut sebagai jemaat Perjanjian Baru. Karena itu gereja Kristus itu bukan hanya untuk satu bangsa yaitu Israel saja, tetapi diberitakan ke seluruh dunia, ke seluruh bangsa. Segala suku dan bangsa yang tidak ada hubungan dengan Abraham. Tetapi mereka semua yang ada di dunia ini yang memiliki iman dan janji Allah yang dimiliki Abraham itu, itulah yang disebut sebagai jemaat Perjanjian Baru. Apabila saudara mengerti perbedaan antara Gereja Perjanjian Lama dan Perjanjian Baru, itu baik sekali bagi saudara.
Gereja Perjanjian Lama itu sendiri berasal dari keturunan Abraham, Ishak dan Yakub, Dua belas Suku yang berasal dari dan melalui Ishak dan Yakub. Nama Allah yang diberitahukan kepada mereka itu adalah nama Yehovah. Maka ketika menampakkan-Nya kepada mereka adalah dalam nama Yehovah. Tubuh mereka menerima berkat atau keselamatan, dan juga tubuh mereka menerima kutuk atau maut. Tetapi itu bukanlah penghakiman atas roh jiwa mereka.
Apabila hal tubuh mereka menerima berkat, mereka itu menerima berkat dalam roh jiwa dan hal tubuh mereka diselamatkan, itu roh jiwa mereka diselamatkan, maka Yesus Kristus tidak perlu datang. Tetapi hal itu diperlihatkan sebagai perumpamaan, apa yang akan terjadi sesungguhnya pada saat Yesus Kristus datang. Artinya, ketika Yesus Kristus datang, semua akan menerima berkat dan akan menerima kasih karunia diselamatkan, Demikianlah nubuatan akan menerima kasih karunia atau binasa.
Maka yang menyatakan dalam nama Yehovah adalah bernubuat, Roh yang bernubuat. Maka dalam nama Yehovah tidak bisa menghakimi Iblis. Tapi dapat menahan dan mengurung Iblis. Seperti kita ketahui, seorang polisi dapat menahan tersangka. Tetapi tidak bisa menjatuhkan hukuman, divonis sekian tahun. Hal itu hanya ditangani oleh hakim. Demikian nama Yehovah tidak menghakimi. Tidak menghakimi siapapun. Apabila malaikat Yehovah telah menghakimi, tidak perlu Yesus Kristus datang. Tidak perlu menyatakan sebagai Kristus. Dia tidak menghakimi. Hanya mengurungnya sampai kedatangan hakim. Sewaktu hakim itu datang, dia menyerahkannya supaya dihakimi oleh hakim itu. Maka Ibrani 1:13 mengatakan, kepada malaikat siapakah Allah mengatakan, duduklah disebelah kanan-Ku sampai Kubuat musuhmu menjadi tumpuan kakimu. Maka mereka bekerja dengan kuasa hanya sementara, tetapi tidak menghakimi dan menghukum Iblis selama-lamanya. Allah tidak pernah mengatakan Malaikat Yehovah duduk di sebelah kanan Allah sebagai hakim dan raja yang kekal. Dia berada di sebelah kanan hanya sementara.
Allah menciptakan sorga untuk Anak-Nya (Ibrani 1:1-3, Kolose 1:15-17) dan ingin menempatkan-Nya di takhta. Tetapi Anak Allah itu rendah hati. Dia memilih dulu sebagai Anak Manusia. Dia mengambil keputusan bahwa sebagai Anak Manusia, Ia mentaati kepada Bapa dan duduk di takhta sebagai Anak Manusia (Filipi 2:6-9). Maka Dia menunda hal Dia untuk duduk di takhta. Dan mengosongkan sorga, namun sebenarnya takhta-Nya tidak kosong, karena nama Allah itu sepertinya bejana yang dimuatkan kemuliaan Allah. Yaitu sepertinya sebuah rumah. Allah menaruh nama Allah pada takhta-Nya. Dan Allah membiarkan malaikat Allah menjaga takhta itu untuk nama itu.

Kita sudah tahu beberapa tahun yang lalu Presiden kita didakwa. Ketika didakwa, Presiden harus berhenti dari segala tugasnya. Meskipun dia Presiden, tetapi tidak boleh melaksanakan tugas Presiden. Jadi Perdana Menteri mewakili tugas Presiden itu. Waktu dia mewakili, dia melaksanakan apa saja, dan bekerja apa saja tugas Presiden, bisa juga mengangkat menteri, atau memecat menteri. Selama dua bulan, ia memiliki segala hak Presiden dan melaksanakannya. Lalu menyelesaikan tugas itu ketika Presiden dipulihkan haknya dan mulai bekerja lagi. Demikian nama Yehovah itu selagi pemilik takhta itu tidak berada di takhta-Nya, dibiarkannya duduk di takhta. Maka dalam nama Yehovah itu, Malaikat Allah melaksanakan semua wibawa yang sama, otoritas yang sama. Hanya dia tidak bisa menghakimi dan tidak bisa memberi berkat kepada roh jiwa manusia, meskipun dapat memberi berkat pada tubuh manusia.
Efesus 1:3 mengatakan, Yesus saja memberi berkat kepada kita dengan berkat ilahi. Yehovah memberi berkat pada tubuh, maka mereka dapat harta benda tubuh juga, dan membiarkan tubuh mereka menang dari perang tubuh dan membinasakan tubuh mereka juga. Hal-hal itu dilaksanakan olehnya sebagai perumpamaan yang akan dilaksanakan oleh Yang akan datang yaitu Yesus. Maka apabila nama Yehovah sudah menghakimi Iblis, Iblis sudah dicampakkan ke neraka dan tidak dapat bekerja pada saat ini. Apabila orang mengatakan, orang yang tidak percaya sudah pergi ke neraka, itu karena tidak mengerti kebenaran seperti ini. Pada saat ini, siapapun tidak ada di dalam neraka. Tetapi mereka akan dicampakkan ke neraka oleh Kristus. Jikalau Yehovah dapat menghakimi, semua roh-roh najis/roh-roh kotor/setan-setan sudah dicampakkan ke lautan api. Tidak pernah mengusir satupun roh-roh najis dalam nama Yehovah, maupun menyembuhkan penyakit tubuh, juga tidak pernah membasmi roh-roh najis yang menjadi penyebab penyakit. Dan jikalau mereka memperoleh hidup yang kekal dalam nama Yehovah, tidak perlu Yesus Kristus datang dan mencucurkan darah. Karena dalam nama Yehovah, tidak mungkin memberi berkat yang kekal kepada manusia. Tetapi hanya sebagai perumpamaan, memberi berkat tubuh dan memberi panjang umur tubuh. Itu hanya sebagai model kemuliaan yang akan diterima oleh roh jiwa. Tetapi akhirnya, ketika Anak Allah datang, segala sesuatu akan digenapi. Demikian nama Yehovah adalah nama Allah. Nama Allah yang hanya dinyatakan kepada umat Allah saja. Hanya kepada umat Allah saja!
Kita memiliki nama. Nama Allah Yehovah hanya diberitahukan kepada umat Allah saja. Nama itu tidak diberitakan kepada bangsa asing. Nama Allah adalah Yehovah. Nama itu bukan nama malaikat, tetapi nama Allah itu dinyatakan, ketika malaikat itu menampakkan diri. Apabila rakyat menghadap raja, mereka berseru, "Raja yang mulia". Tetapi, Puteranya boleh bapa atau memanggil raja yang mulia juga. Tetapi dalam nama Yehovah, siapapun tidak boleh memanggil Allah sebagai Bapa. Rakyat tidak boleh memanggil raja sebagai bapa.Oleh karena itu dalam nama Yehovah tidak satupun pernah lahir kembali. (Maka nama itu adalah, nama sebutan raja).
Nyanyian pujian Allah Abraham, yang kita, jemaat nyanyikan setiap hari Tuhan itu, syair aslinya dimulai dengan Allah Yehovah. Meskipun mereka menulis melodi yang indah, tetapi apabila mereka tidak mengerti Injil, membuat syair yang tidak sesuai dengan Injil. Masa Yehovah berakhir karena masa Yesus dimulai. Ibrani 1:13 mengatakan malaikat tidak bisa duduk di takhta selama-lamanya. Lalu kita menerima Yang datang dalam nama Yesus. Mereka yang memiliki Nama Yesus boleh memanggil Allah sebagai Bapa. Oleh karena itu dari Anak Manusia sampai kita, manusia, memanggil Allah sebagai Bapa. Karena kita memiliki nama itu, kita memperoleh hak untuk menjadi anak-anak Allah, maka kita memanggil Allah sebagai Bapa. (Yoh 1:12)
Ibrani 1:5-6 mengatakan, di antara malaikat kepada siapakah Aku pernah mengatakan engkau adalah Anak-Ku. Dan engkau boleh memanggil Allah sebagai Bapa. Dalam nama Yehovah, siapapun tidak mungkin lahir kembali sebagai anak Allah. Meskipun malaikat memiliki nama Allah, tidak boleh memanggil Allah sebagai Bapa, itu maksudnya. Tetapi Anak Manusia saja memiliki nama yang diberikan oleh Bapa.
Kita semua memiliki nama marga, Kim anu.. atau Bak anu, Kim itu adalah nama bapa atau ayah kita. Nama nenek moyang. Kemudian disambung dengan nama kita sendiri, maka nama saya juga menjadi demikian, Kim Ki Dong. Dan Yehovah adalah nama Allah, sedangkan nama Yesus adalah nama Allah yang boleh dipakai oleh Putera. Nama Yesus adalah nama Bapa, Anak dan Roh Kudus. Sedangkan nama Yehovah itu adalah Allah yang dipanggil oleh Abraham, Ishak dan Yakub. Dan Allah membiarkan seluruh manusia diselamatkan oleh nama Yesus. Seperti Wahyu 14:1- seterusnya mengatakan nama Yesus itu.
Siapakah 144,000 orang yang dimateraikan? Ada nama Bapa dan Anak Domba di dahi mereka. Nama yang dimiliki Bapa dan Anak bersama-sama itu apa? Yaitu Yesus. Matius 1:23 Imanuel, artinya Allah berada bersama dengan umat-Nya. Yaitu Yesus. Tetapi nama Yehovah tidak dimiliki bersama-sama dengan Anak. Tetapi malaikat dan Allah memiliki nama itu bersama-sama. Apa itu nama Yehovah?. Nama itu adalah sebutan-Ku. Sebutan itu artinya: Kim Ki Dong itu nama saya, Ki Dong itu nama saya dan SheeMuAwn itu adalah sebutan saya, yaitu sebutan/panggilan yang menyebut saya. Mengapa memerlukan nama sebutan itu? Biasanya aktris memiliki nama sebutan.
SheeMuAwn, nama sebutan yang boleh saja disebut oleh siapa saja. Anak kecilpun boleh mengatakan, "Oh itu SheeMuAwn, ada di situ", tetapi…, anak kecil tidak boleh mengatakan, itu Kim Ki Dong, itu Ki Dong, tidak boleh demikian, itu tidaklah sopan. Demikian sebutan boleh dipanggil oleh siapa saja, tetapi nama saya tidak boleh demikian. Anak atau cucu saya boleh juga memanggil, SheeMuAwn, SheeMuAwn. Anak saya dan cucu saya tidak boleh memanggil ini Kim Ki Dong atau itu Kim Ki Dong, itu bukanlah yang sopan. Mereka menyebut nama orangtua dengan segan. Sedangkan sebutan boleh saja disebut dengan bebas. Dan para artis juga ada yang memiliki nama sebutan.
Seseorang yang sudah menjadi terkenal supaya melindungi nama aslinya, memakai nama sebutan. Demikian nama Yehovah adalah sebutan Allah. Nama Yesus adalah nama Bapa, dan nama yang diberi kepada Anak, dan menjadi nama Anak juga, dan nama Roh Kudus yang dibawa oleh Roh Kudus ketika Dia datang kepada kita. Maka dalam nama Yesus, kita menerima Roh Kudus. Tidak seorangpun menerima Roh Kudus dan kuasa dalam nama Yehovah. Tetapi dalam nama Yesus, kita menerima Roh Kudus, dalam nama itu kita lahir kembali, menerima karunia, memperoleh hidup yang kekal dan memgusir roh-roh najis. Demikian kita memperoleh keselamatan oleh nama Yesus. Maka Matius 1:21, mengatakan, nama Yesus adalah nama yang menyelamatkan umat-Nya dari dosa. Demikianlah, dalam nama Yehovah yang ada di dunia ini adalah Hukum Taurat.

Apa itu Hukum Taurat? Hukum Taurat itu adalah yang dikaruniakan melalui tangan Malaikat. Dan membiarkan Dia menjaga sampai saat Anak yang dijanjikan-Nya datang, maka ketika Anak Allah datang, Dia bergeser. Bukankah Galatia 3:19 mengatakan demikian? Seperti itu kita harus mengerti dengan baik, nama Yehovah dan nama Yesus. Maka selagi Anak manusia mengosongkan sorga, malaikat itu mewakili tugas dalam nama Yehovah. Ketika Anak Manusia masuk ke takhta sorga dalam nama Yesus, perwakilan tugas oleh malaikat Yehovah itu berakhir dan nama Yehovah yang dipakainya juga bergeser. Hanya memakai nama Yesus. Nama Yesus diberi kepada kita hanya melalui Anak Allah.
Mari kita baca Filipi 2:6-11 bersama-sama, "Yang walaupun dalam rupa Allah, tidak menganggap kesetaraan dengan Allah itu sebagai milik yang harus dipertahankan, melainkan telah mengosongkan diri-Nya sendiri, dan mengambil rupa seorang hamba, dan menjadi sama dengan manusia. Dan dalam keadaan sebagai manusia, Ia telah merendahkan diri-Nya dan taat sampai mati, bahkan sampai mati di kayu salib. Itulah sebabnya Allah sangat meninggikan Dia dan mengaruniakan kepada-Nya nama di atas segala nama, supaya dalam nama Yesus bertekuk lutut segala yang ada di langit dan yang ada di atas bumi dan yang ada di bawah bumi, dan segala lidah mengaku: "Yesus Kristus adalah Tuhan," bagi kemuliaan Allah, Bapa!
Nama itu adalah milik pusaka yang diberikan oleh Allah karena Anak Manusia datang dan menaklukkan diri sampai mati di kayu salib. Allah membiarkan segala sesuatu yang ada di langit dan bumi di bawah bumi harus menaklukkan diri kepada Nama Yesus. maka kita dibaptis dalam nama Yesus Kis 2:38, 8:16. 10:48, 19:5. Dan membiarkan semua mulut mengaku Yesus adalah Tuhan agar mempermuliakan Allah. Diantara kita ada yang memperoleh keselamatan karena mengenal Nama Allah, dan juga ada yang tidak karena tidak mengenal Nama Allah, Mengapa Allah membiarkan kita datang kepada-Nya? Hanya dalam Nama itu saja Allah membiarkan kita datang kepada-Nya. Dan membiarkan kita bertekuk lutut hanya kepada nama itu.
Umat Allah, Israel, bertekuk lutut pada nama Yehovah. Kita, saudara dan saya adalah yang bertekuk lutut kepada nama Yesus. Melalui Anak Manusia yang rendah hati di hadapan Bapa, kita mengenal nama Yesus. Dan dalam nama yang keluar dari Bapa, Dia duduk di takhta, dan memerintah seluruh langit dan bumi. Matius 28:18, “Kepada-Ku telah diberikan kuasa di sorga dan di bumi”. Demikian Dia sedang duduk di takhta. Dia memerintah segala bangsa dan negara dan menghakimi juga. Dan membangkitkan orang mati dan juga memberi hidup yang kekal. Demikian semua wibawa dan wewenang itu milik bagi yang memiliki nama Yesus.
Oleh sebab itu kita jangan memanggil Yehovah karena nilainya/uansanya sepertinya lebih bagus, tetapi kita memanggil Yesus. Yesus! Yesus! Apabila sungguh nama Yesus sudah datang kepada saudara, kuasa Allah yang akan menyatakan kepada saudara. Bila nama Yesus datang kepada saudara, saudara boleh meminta apa saja dalam nama Yesus. Saudara bisa mengusir roh-roh najis/roh-roh kotor/setan-setan dan menyembuhkan penyakit. Dapat melawan kemiskinan dan kutuk maupun Iblis. Kuasa dan wibawa yang kuat untuk melawan Iblis, itu hanya ada didalam nama Yesus. Maka saudara dan saya menjalankan kehidupan iman dengan Nama Yesus itu. Oleh karena itu mulai saat ini, kita jangan memanggil sebutan Allah. Tetapi nama yang diberikan oleh Allah kepada Anak, dan nama itu juga diberikan kepada kita.
Nama Yesus itu saja nama yang ditaruh di takhta sorga. Dan kita dikatakan adalah Bait Allah, jadi kita adalah takhta. Kita sama dengan takhta Bait Allah yang tinggi dan berharga. Allah menaruh nama-Nya di dalam bait-Nya. Pada saat ini, kita harus dipenuhi Roh Kudus dalam nama Yesus. Oleh karena Roh Kudus kita menerima berkat. Kita harus menerima kasih karunia dan karunia-karunia dengan penuh hanya di dalam nama Yesus. Mari kita berdoa dengan sungguh-sungguh, hanya di dalam nama Yesus.
Supaya berkat itu penuh, hidup itu penuh dan supaya kebahagiaan itu penuh dalam nama Yesus. Maka mintalah apa saja dalam nama Yesus. Berserulah, Yesus! Yesus! Yesus! (Roma 10:13)

Bahan disadur dari Khotbah Dr.Kim Ki Dong yang ditayangkan di Gereja Berea Biblikal Tangerang.

Kamus istilah Berea - Nama Allah

Nama Allah
Nama yang kudus yang Allah singkapkan kepada manusia untuk melayani dan berseru kepada-Nya.

Yehovah, Nama Yang Disingkapkan Melalui Malaikat
Alkitab berbicara mengenai nama Allah. Dengan kata lain, Allah membuat nama-Nya dikenal melalui Perjanjian Lama dan Perjanjian Baru dan mengijinkan orang-orang percaya untuk memuji nama itu. Akan tetapi, nama yang disingkapkan-Nya berbeda menurut zamannya. Pada masa Perjanjian Lama, Allah menyingkapkan nama Yehovah melalui malaikat, sedangkan pada masa Perjanjian Baru Allah membuat nama Yesus dikenal melalui Anak-Nya.
Malaikat yang sangat dipercaya untuk tugas membuat nama Yehovah dikenal oleh bangsa Israel, adalah Malaikat Tuhan. Perjanjian Lama mengatakan bahwa Abraham berjumpa dengan Allah, Ishak berjumpa dengan Allah dan Yakub berjumpa dengan Allah (Kejadian 35:1-5). Pada kenyataannya, yang mereka jumpai adalah utusan Allah yang telah menyatakan diri dalam nama Yehovah, yaitu malaikat Tuhan (Kejadian 22:1-2, 9-12, 15-17). Oleh karena itu Injil Yohanes mengatakan, “Tidak seorangpun yang pernah melihat Allah” (Yohanes 1:18). Hanya Anak Allah yang telah melihat Dia (Yohanes 6:46).
Nama Yehovah yang diungkapkan melalui malaikat telah diberikan sebagai warisan/pusaka bagi Israel saja, umat pilihan Allah yang membangun bait Allah supaya memberikan korban-korban dihadapan nama tersebut (2 Tawarikh 2:6). Dan nama itu tidak disebar luaskan kepada bangsa lain karena nama itu hanya diberikan kepada orang-orang Israel saja. Disamping itu, tidak semua mereka yang dibawah nama Yehovah dipakai, yaitu mereka yang secara khusus dipilih dan secara pribadi ditunjuk oleh Allah saja yang dipakai. Allah memberikan Hukum Taurat kepada umat Israel melalui malaikat Tuhan (Kejadian 24:12, Kisah Para Rasul 3:10). Hukum Taurat yang disampaikan oleh malaikat memuat kebenaran Allah, tetapi bukan kasih karunia (Galatia 3:10). Itulah sebabnya Allah adalah Allah Yang Menggetarkan/Menakutkan bagi Israel. Pelanggaran Hukum Taurat akan segera menerima hukuman. Orang-orang Israel yang telah menerima Hukum Taurat tidak mempunyai hak untuk memanggil Allah “Bapa” karena mereka menghormati nama Yehovah sebagai hamba.

Nama Yesus Disingkapkan Melalui Anak
Pada zaman Perjanjian Baru, Allah memperkenalkan nama Yesus melalui Anak-Nya. Dengan kata lain, Anak Allah mewarisi nama Yesus dan datang dalam nama tersebut. Oleh karena itu Alkitab mengatakan, “Jauh lebih tinggi dari pada malaikat-malaikat, sama seperti nama yang dikaruniakan kepada-Nya jauh lebih indah dari pada nama mereka” (Ibrani 1:4). Dengan kata lain, Yesus, nama Allah disingkapkan melalui Anak-Nya. Nama Yehovah disampaikan kepada bangsa Israel melalui malaikat sedangkan nama Yesus disampaikan kepada orang-orang percaya melalui Anak Allah. Nama Allah yang ditinggikan, dan dipanggil oleh anak-anak-Nya yang memanggil Allah “Bapa”, adalah Yesus.
Allah tidak pernah memberikan nama Yehovah sebagai iman. Orang-orang Kristen bukanlah mereka yang percaya kepada nama Yehovah yang disampaikan melalui malaikat, tetapi mereka yang sudah percaya dan menerima nama Yesus yang dibawa oleh Anak Allah (Yohanes 1:12). Inilah alasannya bahwa untuk mengenal Yesus yang datang di dalam nama Yesus yang adalah Anak Allah, yaitu percaya di dalam nama Yesus, dasar iman kita.
Nama Yesus memiliki otoritas, kuasa, keselamatan dan janji-janji Allah (Markus 16:17-18; Yohanes 14:13-14; Kisah Para Rasul 2:21, 4:12). Maka orang-orang kudus mengusir setan-setan, menyembuhkan orang sakit, dan menerima pengampunan dosa, jawaban doa dan hidup kekal di dalam nama Yesus. Alkitab mengatakan tidak ada nama lain yang diberikan kepada umat manusia yang mana mereka dapat diselamatkan (Kisah Para Rasul 4:12). Allah menepati janji-Nya kepada mereka yang diselamatkan di dalam nama Yesus. Mereka yang memiliki nama Yesus adalah anak-anak Allah dan Allah berada bersama-sama mereka. Dan Anak-anak Allah adalah bait Allah; yaitu, bait Roh Kudus (1 Korintus 3:16).

Yesus, Nama Allah Tritunggal
Allah adalah satu dalam tiga pribadi. Tiga pribadi dari Allah Tritunggal mempunyai kepemilikan bersama akan nama Yesus. Yesus adalah nama Bapa, Anak, Roh Kudus. Anak Allah, Yesus Kristus datang di dalam nama yang Bapa telah berikan kepada-Nya, nama Bapa adalah Yesus (Yohanes 5:43). Roh Kudus juga datang kepada orang-orang percaya di dalam nama Yesus dan berdiam di dalam mereka (Yohanes 14:26).
Anak Allah datang di dalam nama Yesus yang diberikan oleh Bapa, bekerja di dalam nama ini dan memuliakan Dia (Yohanes 10:25; 12:28). Allah diperkenalkan melalui malaikat yaitu mengenal nama Anak, Firman yang akan menjadi daging, ia akan dipanggil Yesus (Matius 1:21). Kemudian Yusuf memberi Anak-Nya nama Yesus segera setelah Dia lahir. Demikian pula, Tuhan Yesus menyatakan nama-Nya sebagai “nama yang Bapa berikan” (Yohanes 17:11-12) dan mengatakan, “Aku telah datang di dalam nama Bapa-Ku” (Yohanes 5:43). Alkitab juga mengatakan Yesus datang untuk melakukan kehendak Bapa-Nya, bukan kehendak-Nya sendiri (Yohanes 6:38-39). Anak Allah yang telah menjadi Anak Manusia mati dan dibangkitkan sesuai dengan kehendak Bapa. Yesus mengatakan “Aku datang di dalam nama yang di berikan kepada-Ku, Aku bekerja di dalam nama-Nya dan memanifestasikan/menyaksikan hal tersebut” (Yohanes 5:43, 10:25, 17:11-12, 26).
Anak Allah taat kepada Bapa dan secara sempurna berserah kepada Bapa selama kehidupan pelayanannya di bumi. Kemudian, Ia naik ke surga dan meminta kepada Bapa untuk mengutus Roh Kudus yang telah dijanjikan (Yohanes 14:26, Kisah Para Rasul 2:33). Ketika Yesus memperkenalkan Roh Kudus, Ia juga mengatakan, “Roh Kudus yang akan datang di dalam Nama-Ku.” Roh Kudus tinggal diam dalam orang-orang percaya dalam nama Yesus (1 Korintus 3:16), mengingatkan mereka akan firman Allah dan mengajarkannya (Yohanes 14:26). Ia juga memimpin orang-orang kudus kepada kebenaran (Yohanes 16:13).
Setelah kematian dan kebangkitan-Nya, Yesus memerintahkan murid-murid-Nya untuk “membaptis mereka dalam nama Bapa, Anak dan Roh Kudus” (Matius 28:19). Jadi mereka memberi diri dibaptis dalam nama Yesus (Kisah Para Rasul 2:38-41, 8:16, 10:48, 19:5). Dengan kata lain, mereka dibaptis dalam nama Yesus yang adalah nama Bapa, Anak dan Roh Kudus. Bagi orang-orang percaya, dibaptis tidak hanya berarti dipersatukan dengan Yesus Kristus, tetapi juga menerima penegasan/konfirmasi dari Allah Tritunggal, Bapa, Anak dan Roh Kudus (Roma 6:4-5, Wahyu 14:1). Hanya di dalam nama Yesus, yaitu nama Bapa, Anak dan Roh Kudus, seseorang dimeteraikan oleh Allah dan dikaruniakan Roh sebagai jaminan (2 Korintus 1:22, 5:5).

Nama Allah dan Bait Allah
Bait Allah adalah tempat Nama Allah (1 Raja-raja 5:5, 2 Tawarikh 7:16). Alkitab mengatakan mengenai peraturan-peraturan dari ibadah kudus dan hukum-hukum tempat ibadah (Ibrani 9:1). Pada zaman perjanjian Lama, Allah menempatkan nama Yehovah pada tempat ibadah buatan tangan manusia, tetapi pada zaman Perjanjian Baru Allah menempatkan nama Yesus pada tempat ibadah yang tidak dibuat tangan manusia, yaitu pada roh jiwa manusia. Tempat Ibadah yang pertama adalah berasal dari unsur bumi, terbatas dan dapat dilihat sedangkan yang sesudahnya adalah kekal dan tidak dapat dilihat karena tidak dibangun oleh manusia. Bait Allah di Perjanjian Lama adalah kiasan, dibentuk dengan peraturan-peraturan jasmaniah, ditetapkan sampai tiba masa Perjanjian Baru.
Alkitab mengatakan bahwa tanpa kekudusan seorangpun tidak dapat melihat Allah. Pada mulanya, Adam menjalin persahabatan dengan Allah, tetapi tidak lagi dapat melayani Allah karena ia tidak taat kepada perintah-Nya. Meskipun demikian, Allah mengijinkan manusia untuk beribadah kepada-Nya dengan memberikan Hukum Taurat. Beribadah di bawah Hukum Taurat diatur oleh aturan-aturan untuk jasmani dan dipersembahkan pada tempat ibadah yang dibuat oleh manusia. Allah menempatkan nama Allah sebagai Yehovah di dalam rumah yang dibuat oleh manusia dan memisahkannya sebagai tempat ibadah untuk menyembah nama tersebut. Bagaimanapun juga, bait Allah pada Perjanjian Lama dan apa yang dilakukan di dalamnya adalah kiasan dan bayangan (Ibrani 9:9-10).
Allah mengutus Yesus Kristus ke dunia, membuat Dia menanggung dosa umat manusia supaya barangsiapa yang percaya kepada bakti/pengorbanan Yesus akan menjadi bait-Nya. Roh jiwa yang dosanya tidak diampuni tidak bisa menjadi bait Allah. Hanya mereka yang bergantung kepada bakti/pengorbanan Yesus Kristus yang bisa menjadi bait Allah di mana Roh Kudus yang datang dalam nama Yesus dapat tinggal diam (Kisah Para Rasul 2:38).
Orang-orang kudus dimana Roh Kudus tinggal didalam nama Yesus adalah Bait Allah (1 Korintus 3:16). Bait Allah adalah tempat dimana Nama Allah dikuduskan, dimuliakan, diagungkan dan ditinggikan. Alkitab mengatakan, “Barangsiapa menghancurkan bait Allah, Allah akan menghancurkan dia; karena bait Allah adalah kudus, dan kamu adalah bait Allah itu.” Orang-orang kudus yang telah menjadi bait Allah harus selalu kudus dan memuliakan nama Allah. Bait Allah adalah tempat nama Allah ditemukan, disembah, dan dimuliakan.

Diambil dari: Today’s Bereans 2006 Vol.1 No. 4
Diterjemahkan oleh: Peter A. Budiono


Kesaksian - Dibebaskan dari Mistikisme

Saya sangat bersyukur atas kemurahan Tuhan Yesus, dimana saya boleh belajar dan mengerti Firman Tuhan dangan jelas. Banyak sekali pertanyaan di dalam hati saya yang tidak terjawab. Sekarang saya baru mulai mengerti dan merasa puas dengan pengajaran “Berea Akademi “. Sedikit demi sedikit dibukakan rahasia firman Allah yang hidup, yaitu perkataan roh dan hidup (Yoh 6:63).
Tahun 1984, diusia 25 tahun, saya mulai mengenal Tuhan Yesus. Beberapa kali saya mengikuti pendalaman Alkitab serta penginjilan di beberapa daerah. Dari tahun 1998 sampai 2000 setelah mengikuti pendidikan teologia. Saya dan teman sepelayanan mulai membuka pos PI. Ada perasaan sukacita dan kepuasan tersendiri sekalipun banyak hal yang tidak dimengerti tetapi diabaikan.
Suatu hari, saya diundang ke perkumpulan pengusaha di sebuah hotel di Jakarta. Firman Tuhan dilayani oleh hamba Tuhan dari Nigeria beserta tim-nya. Pada akhir firman Tuhan ada beberapa pengusaha didoakan dan dinubuatkan, salah satunya saya. Hamba Tuhan itu bernubuat bahwa Tuhan akan memakai saya sebagai hamba Tuhan dengan luar biasa, serta mendoakan agar tangan saya menjadi berkat sehingga saat menumpangkan tangan ada kesembuhan dan melakukan pekerjaan apapun menjadi berkat.
Tahun 2003 saya berangkat bersama kedua anak saya ke Israel dan mendapat pengalaman yang sama. Pemandu wisata kami berasal dari Mesir. Ia adalah seorang dokter spesialis. Ia mengatakan kepada kami untuk berdoa sungguh-sungguh di Mara, sebab sering terjadi mukjizat di situ. Maka kami semua, kurang lebih 42 orang,berdoa sungguh-sungguh termasuk saya. Dia berkata ada 3 orang mendapat nubuatan dari Tuhan, salah satunya saya, dimana nubuatan tersebut persis sama dengan yang dinubuatkan oleh hamba Tuhan dari Nigeria itu. Sejujurnya saya katakan, ada perasaan istimewa dalam hati saya karena dipilih oleh Tuhan secara khusus.
Pada tahun 2004, untuk pertama kalinya saya ikut retret Pdt Kim Ki Dong di Gunung Geulis. Sejak saat itu saya tidak pernah absendalam mengikuti setiap retret yang diadakan sampai tahun 2006. Pada bulan Oktober 2006, saya mendapat kesempatan ke Seoul, Korea Selatan dan mengunjungi “Seoul Sungrak Church”. Selama 10 hari, kami diberi pengajaran yang luar biasa mulai doa dari pukul 04.00 pagi, diajarkan cara berdoa yang benar, dan mengikuti kegiatan yang dijadwalkan hingga berakhir pukul 10.00 malam.
Di suatu pagi, pada saat sedang jalan pagi bersama, saya sempat berbicara dengan Ibu Pdt. Yohana Koh dan menjelaskan nubuatan itu. Dengan sangat terkejut dan kecewa serta sukacita bercampur aduk, Ibu Koh mengatakan bahwa nubuatan itu semuanya mistik, kira-kira 32.500 nubuatan dari Alkitab dan semuanya mengenai Yesus Kristus, Ibu Koh juga berkata bahwa nubuatan untuk perorangan tidak ada. Kita semuanya sama di hadapan Tuhan, bila orang memiliki iman, dia dipakai bila tidak memiliki iman tidak dipakai, “Tetapi tanpa iman tidak mungkin orang berkenan kepada Allah” (Ibrani 11:6). Saya terkejut dan bingung tetapi ada ayat yang mendukung semuanya itu.
Saya sudah ditipu oleh penguasa di udara yang sangat licik (Efesus 6:12). Dan secara tidak langsung, menaruh berhala di hati saya, “Hai anak manusia, orang-orang ini menjunjung berhala-berhala mereka dalam hatinya dan menempatkan di hadapan mereka batu sandungan, yang menjatuhkan mereka ke dalam kesusahan. Apakah Aku mau mereka minta petunjuk dari pada-Ku? Oleh sebab itu berbicaralah kepada mereka dan katakan: Beginilah firman Tuhan ALLAH: Setiap orang dari kaum Israel yang menjunjung berhala-berhalanya dalam hatinya dan menempatkan di hadapannya batu sandungan yang menjatuhkannya kedalam kesalahan, lalu datang menemui nabi-Aku,Tuhan sendiri akan menjawab dia oleh karena berhala-berhalanya yang banyak itu”(Yeh 14:3-4).
Mari carilah kebenaran Allah,”Tetapi carilah dahulu kerajaan Allah dan kebenaran-Nya maka semuanya itu akan di tambahkan kepadamu” (Mat 6:33).
Terima kasih Tuhan Yesus, saya boleh mendapat anugerah kasih-Mu, “Marilah kita mengenal
dan berusaha sungguh-sungguh mengenal TUHAN; Ia pasti muncul seperti fajar, Ia akan datang kepada kita seperti hujan, seperti hujan pada akhir musim yang mengairi bumi”
(Hosea 6:3).

Andrias L.
Peserta Akademi Berea

Kesaksian - Tanggapan setelah membaca Buku Nama Allah

Syalom,
Saya sangat bersyukur kepada Tuhan Yesus, karena dengan membaca buku “Marilah Kita Mengenal Allah” dan “Nama Allah” karya Pdt. Kim Ki Dong, iman saya semakin bertumbuh dan saat ini saya sedikit demi sedikit mulai mengenal Allah yang saya sembah selama ini.
Pada tanggal 28 - 31 Maret 2007 kami mengadakan KKR ke beberapa tempat di daerah Manokwari - Papua Barat. Isi khotbah, kami ambil dari ke dua judul buku Pdt Kim Ki Dong tersebut, dan saya menyaksikan langsung bagaimana Roh Kudus bekerja melalui tanda-tanda dalam nama Yesus yang menyaksikan firman Tuhan yang kami beritakan. Banyak orang-orang sakit yang datang saat itu disembuhkan dalam nama Tuhan Yesus.
Secara pribadi saya menyadari bahwa pengajaran Pdt. Kim Ki Dong di tuntun oleh Roh Kudus, dan iman saya semakin teguh akan nama Yesus.
Saat ini saya semakin mengerti bahwa nama Yahweh/Yehovah adalah nama yang diberikan hanya kepada orang Israel saja dan nama Yesus adalah untuk semua umat manusia yang ada di dunia ini. Sungguh pengetahuan yang sangat dalam bagi saya seorang hamba Tuhan di daerah. Dan hal ini sangat menolong kami orang Kristen yang ada di Papua, karena tanpa pengetahuan yang benar akan Allah kita pasti binasa (Hos 4:6).
Saya belum mengenal Pdt Kim Ki Dong, tetapi pengajarannya menjadi berkat rohani yang tidak dapat dibandingkan sekalipun dengan emas dari tanah Papua. Sungguh benar-benar mutiara yang sangat berharga. Lewat kesaksian saya di Bereans News ini saya ingin mengajak rekan-rekan hamba Tuhan dan seluruh orang Papua untuk mengenal dan mengalami Kuasa Nama Yesus.
Terma kasih Tuhan Yesus untuk gerakan Berea di Indonesia, yang sudah menjadi saluran berkat-Mu bagi kami di tanah Papua.
Kami menantikan kedatangan orang-orang Berea untuk menberitakan nama Yesus lebih lagi kepada kami yang lapar dan haus akan kebenaran nama Yesus.
Marilah kita mengenal dan mengalami kuasa nama Yesus yang memerdekakan kita dari dosa dan dari semua kutuk. Tuhan Yesus memberkati. Amin.


Salam Hormat,
Pdp. Martinus Manggara
Pdt. Wanma
Manokwari- Papua Barat

Buku-buku Berea dapat dibeli di toko-toko buku berikut:


Buku-buku Berea karya Dr. Kim Ki Dong
dapat dibeli di :

Jakarta
Toko Buku Metanoia Tel No.
Sunter Mall 021-65833296
Artha Gading 021-45864014
Kelapa Gading 021-4502149
Puri Indah Mall 021-5822373
Alam Sutera 021-5398684
Bintaro Plaza 021-7352511

Toko Buku Glow
Taman Anggrek Mall 021-5639496

Toko Buku Imanuel
Pusat/Pegangsaan 021-3900790
Tanjung Duren 021-5630463
Kelapa Gading 021-45841779
Pondok Indah Mall 021-713-22734

Toko Buku Visi
Daan Mogot 021-5418190
Artha Gading 021-45863873

Toko buku Halleluyah
Ciputra Mall 021-5669689
Kelapa Gading 021-45854140

Toko buku Genesareth
WTC BSD 021-53153917
ITC BSD 021-70855163
Citra Raya 021-59404368

TB BPK Gunung Mulia Kwitang 021-3901208
TB Syalom Duta Merlin 021-63864815
TB Veritas 021-5603752



Manado
Toko Buku Metanoia
Matahari Dept Store 0431-841384
Megamall Lantai 3 -



Bandung
Toko buku Kalam hidup
Naripan 022-4207735
Dago 022-4233872

Radio Maestro 022-7271868
Kurnia Agung Setrasari Plasa 022-2007485
Pelita Bangsa 022-5201214
Toko buku Visi

Liputan - Misi IBF ke Solo dan Wonogiri

Penginjilan perdana IBF (Indonesian Bereans Fellowship), 26 Februari – 2 Maret 2007 di Solo dan Wonogiri, merupakan seminar dengan judul “Kuasa Nama Yesus” yang dipimpin langsung oleh Ketua Umum IBF, Bapak Pranowo, beserta rombongan (dua puluh dua orang).
”Karena itu pergilah, jadikanlah semua bangsa murid-Ku dan baptislah mereka dalam nama Bapa dan Anak dan Roh Kudus, dan ajarlah mereka melakukan segala sesuatu yang telah Kuperintahkan kepadamu. Dan ketahuilah, Aku menyertai kamu senantiasa sampai kepada akhir zaman” (Matius 28:19-20). Seminar Solo
Seminar ini dihadiri kurang lebih 100 peserta, mayoritas adalah Gembala Sidang dan Pendeta. Dari angket-angket yang dijalankan, para hamba Tuhan ini merasa sangat puas dan sungguh diberkati dari firman yang disampaikan. Hampir seluruh peserta memberi tanggapan positif, firman benar-benar dari Alkitab dan belum pernah mereka dengar sebelumnya. Dan mereka merindukan untuk diadakannya seminar berikutnya.
Ada juga yang mengakui baru menyadari, dan mengerti dengan jelas perbedaan antara nama Yahweh dan nama Yesus. Sehingga yang harus disebarluaskan itu adalah nama Yesus, hanya nama Yesus yang menyelamatkan bukan nama Yahweh. Hamba Tuhan ini adalah salah satu dari mereka yang gencar menyebarluaskan nama Yahweh. Memang pengajaran tentang nama Yehovah atau Yahweh mulai mempengaruhi sebagian daerah di Jawa Tengah. Puji Tuhan hamba Tuhan tersebut bertobat.
Pemberitaan firman tentang nama Yesus disertai tanda-tanda dan juga ada pemutaran VCD pengusiran roh-roh najis/roh-roh kotor/setan-setan oleh Dr. Ki Dong Kim. Peserta yang sakit disembuhkan, dan diusir roh-roh najis/roh-roh kotor/setan-setan dari peserta yang mengalami masalah, peserta yang rindu untuk menerima Roh Kudus menerima-Nya dan mereka berbahasa roh.
Hamba-hamba Tuhan yang hadir di dua tempat berbeda ini datang dari kota Solo dan Wonogiri, namun tidak sedikit yang datang dari kota sekitarnya dan ada juga dari desa-desa yang cukup jauh. Ada lima pendeta yang mengundang IBF untuk mengadakan seminar yang sama di desa-desa/kota-kota mereka, dan bersedia untuk mengumpulkan kurang lebih 100 orang hamba Tuhan di masing masing tempat mereka.

Para hamba Tuhan yang telah datang ke seminar ini pulang dengan sukacita ke desanya dengan membawa bekal firman kebenaran dan dengan suatu keputusan yaitu hidup hanya untuk nama Yesus. Dan mereka juga dibekali dua buku dengan judul “Nama Allah dan SheMuAwn (Si Bisu)” oleh Dr. Ki Dong Kim, untuk lebih dapat memahami apa yang sudah mereka dengar di seminar. Seminar Wonogiri

Tim Misi IBF

Sekilas berita

Kunjungan ke Kemiri- Mauk, Tangerang

Berbahagialah setiap orang yang takut akan TUHAN, yang hidup menurut jalan yang ditunjukkan-Nya! Mazmur 128 : 1

Pada hari Rabu 27 Desember 2006, Gembala Sidang Gereja Berea Ibu Pdt. Yohana Koh dan Pdt. Junaidi Tjendra, berkunjung melihat lokasi dua bidang sawah di daerah Kemiri-Mauk, Tangerang persembahan dari jemaat Berea Dua bidang sawah ini luasnya lima ribu tujuh ratus (5700) m2 Pemilik sebelumnya beserta keluarga menyertai kunjungan tersebut.
Perjalanan dari gereja Berea di Pinangsia - Karawaci ke lokasi ditempuh dalam waktu dua jam, karena harus melewati kali kecil, dan perkampungan yang sedikit sulit dijangkau. Perjalanan dari tempat parkir ke lokasi juga cukup makan waktu, karena harus melewati parit kecil, dan pematang sawah. Rencananya lokasi ini akan dijadikan sebuah Pos PI untuk menjangkau daerah-daerah yang belum mengenal Tuhan.
Tuhan sudah menyatakan tanda-tanda lewat kesembuhan seorang ibu yang sudah dua tahun mengalami lumpuh, tidak bisa bicara dan juga matanya buta. Ibu ini merupakan keluarga dari pemilik yang lama. Pada saat didoakan, ibu ini mulai berjalan dan sesudah mengenal nama Allah itu Yesus, dia berseru “Yesus”!
Tiga minggu kemudian, Tim dari Berea datang lagi dan mengunjungi ibu tersebut, dia sudah bisa berjalan tertatih-tatih. Haleluya! Tuhan Yesus menyatakan kuasa dan tanda-tanda. Yesus Kristus tetap sama baik kemarin maupun hari ini dan sampai selama-lamanya. (Ibrani 13 : 8).

Tim Berea


Kunjungan ke Sumatera
Pengkhotbah 5 : 3 Kalau engkau bernazar kepada Allah, janganlah menunda-nunda menepatinya, karena Ia tidak senang kepada orang-orang bodoh. Tepatilah nazarmu.


Ibu Pdt Yohana Koh beserta Pdt Junaidi Tjendra kembali mengadakan perjalanan kunjungan sehari ke Rumbai-Pekanbaru, RIAU, pada hari Senin tanggal 19 Maret 2007, untuk melihat sebidang tanah persembahan jemaat gereja Berea dengan luas tanah lima ribu (5000) m2. Jemaat tersebut juga ikut serta dalam kunjungan ini. Lokasi dapat dicapai dalam waktu kurang lebih lima belas menit dari kompleks Perumahan dan Kantor PT Chevron Pacific Indonesia (d/h PT Caltex Pacific Indonesia).
Tempat sudah ada untuk gerakan Berea di Rumbai, Pekanbaru. Puji Tuhan!. Mari kita berdoa untuk SDM dan kebutuhan lainnya.

Tim Berea

Jadwal ibadah Gereja Berea Biblikal


Ibadah

1. Karawaci -Tangerang
Karawaci Office Park Blok H-52 Lippo Karawaci Tangerang
Ibadah Minggu : Pkl 08:00 Wib (Bahasa Korea)
Pkl 11:00 Wib (Bahasa Indonesia)
Pkl 15:00 Wib (Bahasa Indonesia) & Sekolah Minggu
Tel. 021-55794149

2. Tomang – Jakarta Barat
Jl. Tomang Utara No.28, Gedung Griya Veritas lt. 2 (belakang Roxy Square)
Ibadah Minggu : Pkl 08:00 Wib (Bahasa Indonesia) & Sekolah Minggu
Tel. 021-55794149

3. Bandung
Jl. Batu Nunggal Indah IV No.35
Tel. 022-7500458, 022-7510841
Ibadah Minggu: Pkl. 09:00 Wib

4. Cikupa - Tangerang
Ibadah Minggu: Pkl. 08:00 Wib
Citra Raya Ruko Blok H1 No.12 R Lt.3
HP.081-314-672-515

5. Bekasi
Ibadah Minggu: Pkl. 08:00 Wib
Jl. Pulau Halmahera Raya No.372
Blok IX Perum 3 Bekasi Timur 17111
Tel. 021-8802415

Berita dari Seoul

1. Berea Academy

Terbuka era 10.000 pemimpin Berea. Wisudawan “Berea Academy” sudah mencapai 10.000 orang. “Berea Academy” yang dimulai pada 4 Mei 1973, dan berdiri secara resmi pada tahun 1976, sudah menghasilkan pemimpin rohani, mengadakan wisuda yang ke-35 di Aula Utama Gereja Sungrak Seoul. Wisuda angkatan pertama tanggal 10 Mei 1980 dengan jumlah 40 orang. Wisuda angkatan ke-35 tanggal 3 Februai 2007 sebanyak 597 orang, sehingga total dari wisudawan dari tahun 1980 – 2006 sebanyak 10.380 orang. Di dalam jumlah tersebut sudah termasuk 310 orang dari 24 center/pusat pengajaran “Berea Academy” di 20 negara, termasuk Indonesia.

2. Pembangunan CWMC


Pembangunan “Christian Wold Mission Center” berjalan dengan lancar tanpa suatu halangan apapun . Bangunan dengan slogan“The World Is Our Parish” ini rencananya selesai pada tahun 2008. Pada bulan Maret tahun 2006 sudah selesai pekerjaan. Tiang, “Barrette” serta tembok turutan.

Kontak Berea

Tanggapan Bereans News

Saya bersyukur kepada Tuhan dengan terbitnya Berean News, yang memberi informasi mengenai gerakan Berea di Indonesia. Juga informasi mengenai seminar “Lawanlah Iblis”
Pikiran dan hati orang Berea adalah sangat merindukan untuk mengalami pengetahuan Firman Allah dan kuasa dari Firman Allah. Dan hamba Tuhan Pdt. Dr. Ki Dong Kim sudah mengalami hal itu, dan Pdt. Yohana Koh terpanggil untuk misi gerakan Berea di Indonesia, dan saya salah seorang alumni dari Akademi Berea.
Dan pengajaran Dr. Kim melalui Akademi Berea saya memiliki pengetahuan bagaimana kita dapat membedakan dunia roh dan jenis-jenis roh. Pekerjaan tipu daya Iblis sangat begitu rumit, siapapun tidak bisa mengetahuinya dan mengatasinya. Tetapi cara kerja tipu daya Iblis hanya bisa diketahui dengan memiliki pengetahuan dari Firman Allah, dan bisa mengatasinya dengan kuasa dari Firman Allah
Saya sangat berterima kasih dengan terbitnya Bereans News. Maju terus!
Tuhan Yesus memberkati.

Pdt. Yohanes Lumembong
Karawang


Saya sangat bersyukur atas terbitnya Bereans News ini, sehingga saya dapat mengenal sekilas tentang Berea. Saya juga mengucapkan terima kasih kepada Dr. Ki Dong Kim sebagai Pendiri gerakan Berea di Seoul dan kepada Pdt. Yohana Koh sebagai Penabur Benih di Indonesia. Saya menantikan Berean News edisi berikut !
Penjelasan Dr. Ki Dong Kim mengenai firman Tuhan yang hidup membuat saya berkeinginan untuk lebih mengenal kebenaran firman Tuhan yang hidup itu. Oleh karena itu saya rindu sekali agar gerakan Berea ada juga di Pekan Baru.
Dan saya sungguh sangat bersyukur kepada Tuhan Yesus karena salah seorang pengerja Berea melayani , membagikan frman Tuhan kepada saya dan iman saya timbul lalu mendoakan saya dan sembuh dari sakit paru-paru dan kondisi suami saya juga dipulihkan.

Ibu Riris Bernike
Rumbai – Pekan Baru, RIAU

Kontak Berea
Bereans News mengharapakan opini Anda.
Surat ditujukan ke Editor lengkap dengan nama dan alamat Anda

Artikel, kesaksian iman, pelayanan saudara yang berhubungan
dengan apa yang disajikan “Bereans News”, untuk diliput dalam
Bereans News edisi berikutnya.

Kirim ke alamat:
Karawaci Office Park Blok H-52 Lippo Karawaci 1200 Tangerang 15139
Tel (021) – 55794149, Fax (021) 55794150
E-Mail: Berea21@gmail.com
Untuk informasi Gerakan Berea: www.bereaindonesia.blogspot.com

Editorial

Allah yang kita sembah adalah Roh yang Kudus. Siapapun tidak pernah melihat Allah (Yohanes 1:18, 6:46). Tetapi Anak Allah, Yesus Kristus, yang datang dari pangkuan Bapa, Dia saja yang melihat-Nya, Dialah yang membawa Nama Bapa yakni nama Yesus. (Yohanes 17:11-12).
Alkitab tertulis demi nama Allah. Semua pekerjaan Allah digenapi demi nama Allah. Iman kita adalah nama Allah. Karena itu banyak orang binasa apabila tidak mengenal nama Allah, tetapi banyak orang diselamatkan karena memanggil nama Allah (Roma 10:13).
Orang Kristen beribadah untuk nama Allah, menyanyikan pujian untuk nama-Nya, dan berdoa dalam nama-Nya (Yohanes 14:13-14), memberi segala persembahan dan pengorbanan kepada nama-Nya melayani untuk kemuliaan nama-Nya.
Allah menyatakan diri kepada jemaat Perjanjian Lama dalam nama YHWH/Yehovah sedangkan kepada jemaat Perjanian Baru dalam nama Yesus. Allah tidak pernah memberi nama lain untuk manusia memperoleh keselamatan selain nama itu yakni nama Yesus (Kisah 4:12). Karena tidak mengenal nama Yesus, yakni nama Bapa (Yohanes 17:11-12), nama Anak (Matius 1:21) dan nama Roh Kudus (Yohanes 14:26) mereka binasa.
Maka orang Kristen itu adalah yang percaya namaYesus, memanggil nama Yesus, berdoa dalam nama Yesus, dan menuju ke jalan yang benar demi nama Yesus. Kepada nama itulah anak-anak Allah beribadah.
Ibadah dimana tidak demi nama Yesus, sama dengan penyembahan berhala. Doa tanpa nama Yesus, sama dengan penyembahan berhala. Kehidupan rohaniah tanpa nama Yesus itu adalah takhyul.
Kekacauan akan nama Allah di tengah-tengah gereja Kristus, itu merupakan tipu muslihat Iblis. Maka Bereans News sangat terbeban akan hal itu sehingga para Tim Editorial membahas nama Allah.
Semoga para pembaca mengenal kebenaran, sebab kebenaran saja yang memerdekakan kita.

Pdt. Yohana Koh
Tim Penanggung Jawab

Akademi Berea - Dibuka kelas baru angkatan IX


Akan dibuka kelas baru angkatan IX, 6 Agustus 2007
Setiap hari Senin: 09:00 -14:00

Tempat Pendaftaran:
Sekretariat Akademi Berea Karawaci Office Park
Ruko Pinangsia Blok H-52 Lippo Karawaci, Tangerang
Tel: 021-55794149 Fax: 021-55794150

Sertifikat Kelulusan dikeluarkan oleh
Berea International Institute Seoul Korea

Mata kuliah

Semester 1 & 2
Bagaimana Membaca Alkitab (Teropong Alkitab)
Membuat suku cadang mobil.
Bagaimana melihat apa yang ada di dalam Alkitab. Persis seperti peralatan optik? Dibutuhkan untuk setiap objek yang diteliti.
Murid-murid dipersiapkan dengan lensa yang tepat agar dapat melihat dengan benar apa yang ada di Alkitab

Semester 3
Gambar Kehendak Allah
Memasang suku cadang mobil.
Bagaimana penemuan bagian-bagian sebelumnya dijalin menjadi sebuah cerita yang begitu lengkap sehingga mencakup keseluruhan Alkitab. Dengan sangat konsisten, sehingga disebut “Gambar Kehendak Allah”

Semester 4
Pengantara Injil
Mengemudikan mobil
Bagaimana menerapkan pengajaran dari semester-semester sebelumnya dalam kehidupan iman seseorang dan/atau praktek dalam pelayanan dan membawa Injil Yesus kepada jiwa-jiwa.

Seminar retret Berea - Teori pemusnahan iblis