Kesaksian - Dibebaskan dari Mistikisme

Saya sangat bersyukur atas kemurahan Tuhan Yesus, dimana saya boleh belajar dan mengerti Firman Tuhan dangan jelas. Banyak sekali pertanyaan di dalam hati saya yang tidak terjawab. Sekarang saya baru mulai mengerti dan merasa puas dengan pengajaran “Berea Akademi “. Sedikit demi sedikit dibukakan rahasia firman Allah yang hidup, yaitu perkataan roh dan hidup (Yoh 6:63).
Tahun 1984, diusia 25 tahun, saya mulai mengenal Tuhan Yesus. Beberapa kali saya mengikuti pendalaman Alkitab serta penginjilan di beberapa daerah. Dari tahun 1998 sampai 2000 setelah mengikuti pendidikan teologia. Saya dan teman sepelayanan mulai membuka pos PI. Ada perasaan sukacita dan kepuasan tersendiri sekalipun banyak hal yang tidak dimengerti tetapi diabaikan.
Suatu hari, saya diundang ke perkumpulan pengusaha di sebuah hotel di Jakarta. Firman Tuhan dilayani oleh hamba Tuhan dari Nigeria beserta tim-nya. Pada akhir firman Tuhan ada beberapa pengusaha didoakan dan dinubuatkan, salah satunya saya. Hamba Tuhan itu bernubuat bahwa Tuhan akan memakai saya sebagai hamba Tuhan dengan luar biasa, serta mendoakan agar tangan saya menjadi berkat sehingga saat menumpangkan tangan ada kesembuhan dan melakukan pekerjaan apapun menjadi berkat.
Tahun 2003 saya berangkat bersama kedua anak saya ke Israel dan mendapat pengalaman yang sama. Pemandu wisata kami berasal dari Mesir. Ia adalah seorang dokter spesialis. Ia mengatakan kepada kami untuk berdoa sungguh-sungguh di Mara, sebab sering terjadi mukjizat di situ. Maka kami semua, kurang lebih 42 orang,berdoa sungguh-sungguh termasuk saya. Dia berkata ada 3 orang mendapat nubuatan dari Tuhan, salah satunya saya, dimana nubuatan tersebut persis sama dengan yang dinubuatkan oleh hamba Tuhan dari Nigeria itu. Sejujurnya saya katakan, ada perasaan istimewa dalam hati saya karena dipilih oleh Tuhan secara khusus.
Pada tahun 2004, untuk pertama kalinya saya ikut retret Pdt Kim Ki Dong di Gunung Geulis. Sejak saat itu saya tidak pernah absendalam mengikuti setiap retret yang diadakan sampai tahun 2006. Pada bulan Oktober 2006, saya mendapat kesempatan ke Seoul, Korea Selatan dan mengunjungi “Seoul Sungrak Church”. Selama 10 hari, kami diberi pengajaran yang luar biasa mulai doa dari pukul 04.00 pagi, diajarkan cara berdoa yang benar, dan mengikuti kegiatan yang dijadwalkan hingga berakhir pukul 10.00 malam.
Di suatu pagi, pada saat sedang jalan pagi bersama, saya sempat berbicara dengan Ibu Pdt. Yohana Koh dan menjelaskan nubuatan itu. Dengan sangat terkejut dan kecewa serta sukacita bercampur aduk, Ibu Koh mengatakan bahwa nubuatan itu semuanya mistik, kira-kira 32.500 nubuatan dari Alkitab dan semuanya mengenai Yesus Kristus, Ibu Koh juga berkata bahwa nubuatan untuk perorangan tidak ada. Kita semuanya sama di hadapan Tuhan, bila orang memiliki iman, dia dipakai bila tidak memiliki iman tidak dipakai, “Tetapi tanpa iman tidak mungkin orang berkenan kepada Allah” (Ibrani 11:6). Saya terkejut dan bingung tetapi ada ayat yang mendukung semuanya itu.
Saya sudah ditipu oleh penguasa di udara yang sangat licik (Efesus 6:12). Dan secara tidak langsung, menaruh berhala di hati saya, “Hai anak manusia, orang-orang ini menjunjung berhala-berhala mereka dalam hatinya dan menempatkan di hadapan mereka batu sandungan, yang menjatuhkan mereka ke dalam kesusahan. Apakah Aku mau mereka minta petunjuk dari pada-Ku? Oleh sebab itu berbicaralah kepada mereka dan katakan: Beginilah firman Tuhan ALLAH: Setiap orang dari kaum Israel yang menjunjung berhala-berhalanya dalam hatinya dan menempatkan di hadapannya batu sandungan yang menjatuhkannya kedalam kesalahan, lalu datang menemui nabi-Aku,Tuhan sendiri akan menjawab dia oleh karena berhala-berhalanya yang banyak itu”(Yeh 14:3-4).
Mari carilah kebenaran Allah,”Tetapi carilah dahulu kerajaan Allah dan kebenaran-Nya maka semuanya itu akan di tambahkan kepadamu” (Mat 6:33).
Terima kasih Tuhan Yesus, saya boleh mendapat anugerah kasih-Mu, “Marilah kita mengenal
dan berusaha sungguh-sungguh mengenal TUHAN; Ia pasti muncul seperti fajar, Ia akan datang kepada kita seperti hujan, seperti hujan pada akhir musim yang mengairi bumi”
(Hosea 6:3).

Andrias L.
Peserta Akademi Berea