
Apabila kita menganggap kematian-Nya sebagai sesuatu yang kudus, kita harus menganggap kebangkitan-Nya sebagai yang kudus. Dengan menyiapkan kematian dan kebangkitan-Nya sebagai model untuk kita, Dia memberi kita Kerajaan yang kekal. Namun demikian menjadi keputus-asaan jika kita melampaui sesuatu yang tidak dapat dilampaui.
Umat Israel yang dipilih oleh Allah sebelum kita, tidak dapat melampaui keinginan Allah. Allah sendiri, tidak dapat melampaui janji-janji dan rencana-rencana-Nya. Sejak Dia membiarkan Anak yang dikasihi-Nya mengecap kematian, Dia adalah Allah yang tidak melampaui.