Kamus istilah Berea - Nama Allah

Nama Allah
Nama yang kudus yang Allah singkapkan kepada manusia untuk melayani dan berseru kepada-Nya.

Yehovah, Nama Yang Disingkapkan Melalui Malaikat
Alkitab berbicara mengenai nama Allah. Dengan kata lain, Allah membuat nama-Nya dikenal melalui Perjanjian Lama dan Perjanjian Baru dan mengijinkan orang-orang percaya untuk memuji nama itu. Akan tetapi, nama yang disingkapkan-Nya berbeda menurut zamannya. Pada masa Perjanjian Lama, Allah menyingkapkan nama Yehovah melalui malaikat, sedangkan pada masa Perjanjian Baru Allah membuat nama Yesus dikenal melalui Anak-Nya.
Malaikat yang sangat dipercaya untuk tugas membuat nama Yehovah dikenal oleh bangsa Israel, adalah Malaikat Tuhan. Perjanjian Lama mengatakan bahwa Abraham berjumpa dengan Allah, Ishak berjumpa dengan Allah dan Yakub berjumpa dengan Allah (Kejadian 35:1-5). Pada kenyataannya, yang mereka jumpai adalah utusan Allah yang telah menyatakan diri dalam nama Yehovah, yaitu malaikat Tuhan (Kejadian 22:1-2, 9-12, 15-17). Oleh karena itu Injil Yohanes mengatakan, “Tidak seorangpun yang pernah melihat Allah” (Yohanes 1:18). Hanya Anak Allah yang telah melihat Dia (Yohanes 6:46).
Nama Yehovah yang diungkapkan melalui malaikat telah diberikan sebagai warisan/pusaka bagi Israel saja, umat pilihan Allah yang membangun bait Allah supaya memberikan korban-korban dihadapan nama tersebut (2 Tawarikh 2:6). Dan nama itu tidak disebar luaskan kepada bangsa lain karena nama itu hanya diberikan kepada orang-orang Israel saja. Disamping itu, tidak semua mereka yang dibawah nama Yehovah dipakai, yaitu mereka yang secara khusus dipilih dan secara pribadi ditunjuk oleh Allah saja yang dipakai. Allah memberikan Hukum Taurat kepada umat Israel melalui malaikat Tuhan (Kejadian 24:12, Kisah Para Rasul 3:10). Hukum Taurat yang disampaikan oleh malaikat memuat kebenaran Allah, tetapi bukan kasih karunia (Galatia 3:10). Itulah sebabnya Allah adalah Allah Yang Menggetarkan/Menakutkan bagi Israel. Pelanggaran Hukum Taurat akan segera menerima hukuman. Orang-orang Israel yang telah menerima Hukum Taurat tidak mempunyai hak untuk memanggil Allah “Bapa” karena mereka menghormati nama Yehovah sebagai hamba.

Nama Yesus Disingkapkan Melalui Anak
Pada zaman Perjanjian Baru, Allah memperkenalkan nama Yesus melalui Anak-Nya. Dengan kata lain, Anak Allah mewarisi nama Yesus dan datang dalam nama tersebut. Oleh karena itu Alkitab mengatakan, “Jauh lebih tinggi dari pada malaikat-malaikat, sama seperti nama yang dikaruniakan kepada-Nya jauh lebih indah dari pada nama mereka” (Ibrani 1:4). Dengan kata lain, Yesus, nama Allah disingkapkan melalui Anak-Nya. Nama Yehovah disampaikan kepada bangsa Israel melalui malaikat sedangkan nama Yesus disampaikan kepada orang-orang percaya melalui Anak Allah. Nama Allah yang ditinggikan, dan dipanggil oleh anak-anak-Nya yang memanggil Allah “Bapa”, adalah Yesus.
Allah tidak pernah memberikan nama Yehovah sebagai iman. Orang-orang Kristen bukanlah mereka yang percaya kepada nama Yehovah yang disampaikan melalui malaikat, tetapi mereka yang sudah percaya dan menerima nama Yesus yang dibawa oleh Anak Allah (Yohanes 1:12). Inilah alasannya bahwa untuk mengenal Yesus yang datang di dalam nama Yesus yang adalah Anak Allah, yaitu percaya di dalam nama Yesus, dasar iman kita.
Nama Yesus memiliki otoritas, kuasa, keselamatan dan janji-janji Allah (Markus 16:17-18; Yohanes 14:13-14; Kisah Para Rasul 2:21, 4:12). Maka orang-orang kudus mengusir setan-setan, menyembuhkan orang sakit, dan menerima pengampunan dosa, jawaban doa dan hidup kekal di dalam nama Yesus. Alkitab mengatakan tidak ada nama lain yang diberikan kepada umat manusia yang mana mereka dapat diselamatkan (Kisah Para Rasul 4:12). Allah menepati janji-Nya kepada mereka yang diselamatkan di dalam nama Yesus. Mereka yang memiliki nama Yesus adalah anak-anak Allah dan Allah berada bersama-sama mereka. Dan Anak-anak Allah adalah bait Allah; yaitu, bait Roh Kudus (1 Korintus 3:16).

Yesus, Nama Allah Tritunggal
Allah adalah satu dalam tiga pribadi. Tiga pribadi dari Allah Tritunggal mempunyai kepemilikan bersama akan nama Yesus. Yesus adalah nama Bapa, Anak, Roh Kudus. Anak Allah, Yesus Kristus datang di dalam nama yang Bapa telah berikan kepada-Nya, nama Bapa adalah Yesus (Yohanes 5:43). Roh Kudus juga datang kepada orang-orang percaya di dalam nama Yesus dan berdiam di dalam mereka (Yohanes 14:26).
Anak Allah datang di dalam nama Yesus yang diberikan oleh Bapa, bekerja di dalam nama ini dan memuliakan Dia (Yohanes 10:25; 12:28). Allah diperkenalkan melalui malaikat yaitu mengenal nama Anak, Firman yang akan menjadi daging, ia akan dipanggil Yesus (Matius 1:21). Kemudian Yusuf memberi Anak-Nya nama Yesus segera setelah Dia lahir. Demikian pula, Tuhan Yesus menyatakan nama-Nya sebagai “nama yang Bapa berikan” (Yohanes 17:11-12) dan mengatakan, “Aku telah datang di dalam nama Bapa-Ku” (Yohanes 5:43). Alkitab juga mengatakan Yesus datang untuk melakukan kehendak Bapa-Nya, bukan kehendak-Nya sendiri (Yohanes 6:38-39). Anak Allah yang telah menjadi Anak Manusia mati dan dibangkitkan sesuai dengan kehendak Bapa. Yesus mengatakan “Aku datang di dalam nama yang di berikan kepada-Ku, Aku bekerja di dalam nama-Nya dan memanifestasikan/menyaksikan hal tersebut” (Yohanes 5:43, 10:25, 17:11-12, 26).
Anak Allah taat kepada Bapa dan secara sempurna berserah kepada Bapa selama kehidupan pelayanannya di bumi. Kemudian, Ia naik ke surga dan meminta kepada Bapa untuk mengutus Roh Kudus yang telah dijanjikan (Yohanes 14:26, Kisah Para Rasul 2:33). Ketika Yesus memperkenalkan Roh Kudus, Ia juga mengatakan, “Roh Kudus yang akan datang di dalam Nama-Ku.” Roh Kudus tinggal diam dalam orang-orang percaya dalam nama Yesus (1 Korintus 3:16), mengingatkan mereka akan firman Allah dan mengajarkannya (Yohanes 14:26). Ia juga memimpin orang-orang kudus kepada kebenaran (Yohanes 16:13).
Setelah kematian dan kebangkitan-Nya, Yesus memerintahkan murid-murid-Nya untuk “membaptis mereka dalam nama Bapa, Anak dan Roh Kudus” (Matius 28:19). Jadi mereka memberi diri dibaptis dalam nama Yesus (Kisah Para Rasul 2:38-41, 8:16, 10:48, 19:5). Dengan kata lain, mereka dibaptis dalam nama Yesus yang adalah nama Bapa, Anak dan Roh Kudus. Bagi orang-orang percaya, dibaptis tidak hanya berarti dipersatukan dengan Yesus Kristus, tetapi juga menerima penegasan/konfirmasi dari Allah Tritunggal, Bapa, Anak dan Roh Kudus (Roma 6:4-5, Wahyu 14:1). Hanya di dalam nama Yesus, yaitu nama Bapa, Anak dan Roh Kudus, seseorang dimeteraikan oleh Allah dan dikaruniakan Roh sebagai jaminan (2 Korintus 1:22, 5:5).

Nama Allah dan Bait Allah
Bait Allah adalah tempat Nama Allah (1 Raja-raja 5:5, 2 Tawarikh 7:16). Alkitab mengatakan mengenai peraturan-peraturan dari ibadah kudus dan hukum-hukum tempat ibadah (Ibrani 9:1). Pada zaman perjanjian Lama, Allah menempatkan nama Yehovah pada tempat ibadah buatan tangan manusia, tetapi pada zaman Perjanjian Baru Allah menempatkan nama Yesus pada tempat ibadah yang tidak dibuat tangan manusia, yaitu pada roh jiwa manusia. Tempat Ibadah yang pertama adalah berasal dari unsur bumi, terbatas dan dapat dilihat sedangkan yang sesudahnya adalah kekal dan tidak dapat dilihat karena tidak dibangun oleh manusia. Bait Allah di Perjanjian Lama adalah kiasan, dibentuk dengan peraturan-peraturan jasmaniah, ditetapkan sampai tiba masa Perjanjian Baru.
Alkitab mengatakan bahwa tanpa kekudusan seorangpun tidak dapat melihat Allah. Pada mulanya, Adam menjalin persahabatan dengan Allah, tetapi tidak lagi dapat melayani Allah karena ia tidak taat kepada perintah-Nya. Meskipun demikian, Allah mengijinkan manusia untuk beribadah kepada-Nya dengan memberikan Hukum Taurat. Beribadah di bawah Hukum Taurat diatur oleh aturan-aturan untuk jasmani dan dipersembahkan pada tempat ibadah yang dibuat oleh manusia. Allah menempatkan nama Allah sebagai Yehovah di dalam rumah yang dibuat oleh manusia dan memisahkannya sebagai tempat ibadah untuk menyembah nama tersebut. Bagaimanapun juga, bait Allah pada Perjanjian Lama dan apa yang dilakukan di dalamnya adalah kiasan dan bayangan (Ibrani 9:9-10).
Allah mengutus Yesus Kristus ke dunia, membuat Dia menanggung dosa umat manusia supaya barangsiapa yang percaya kepada bakti/pengorbanan Yesus akan menjadi bait-Nya. Roh jiwa yang dosanya tidak diampuni tidak bisa menjadi bait Allah. Hanya mereka yang bergantung kepada bakti/pengorbanan Yesus Kristus yang bisa menjadi bait Allah di mana Roh Kudus yang datang dalam nama Yesus dapat tinggal diam (Kisah Para Rasul 2:38).
Orang-orang kudus dimana Roh Kudus tinggal didalam nama Yesus adalah Bait Allah (1 Korintus 3:16). Bait Allah adalah tempat dimana Nama Allah dikuduskan, dimuliakan, diagungkan dan ditinggikan. Alkitab mengatakan, “Barangsiapa menghancurkan bait Allah, Allah akan menghancurkan dia; karena bait Allah adalah kudus, dan kamu adalah bait Allah itu.” Orang-orang kudus yang telah menjadi bait Allah harus selalu kudus dan memuliakan nama Allah. Bait Allah adalah tempat nama Allah ditemukan, disembah, dan dimuliakan.

Diambil dari: Today’s Bereans 2006 Vol.1 No. 4
Diterjemahkan oleh: Peter A. Budiono